BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mendorong pemerintah untuk lebih mengintensifkan diplomasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS), usai Presiden Donald Trump menerapkan tarif impor timbal balik atau Reciprocal Tarif senilai 32 persen terhadap Indonesia.
Pasalnya, AS merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia, dan berdasarkan data BPS pangsa ekspor Indonesia ke AS mencapai kisaran 11 persen pada Februari 2025. Sehingga kebijakan tarif Trump bisa berdampak pada ekspor ke AS.
“Karenanya, pemerintah harus terus mengupayakan negosiasi guna menjaga daya saing ekspor Indonesia,” kata Puteri, dalam keterangan persnya, dikutip Selasa, (8/4/2025).
Menurutnya, pemerintah juga perlu memperketat pengawasan lalu lintas perdagangan guna mengantisipasi risiko masuknya peredaran barang dari negara lain yang tidak terserap di pasar AS.
“Jangan sampai produk ilegal tersebut membanjiri pasar kita. Karena tentu akan mengancam keberlangsungan produk industri dan UMKM lokal,” tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan untuk lebih hati-hati dan cermat dalam menyikapi dan merespons kebijakan tersebut. Puteri mengatakan, pemerintah juga harus segera mengkaji secara teknis dan mendalam dengan melibatkan seluruh stakeholder.
“Dengan begitu, pemerintah beserta otoritas terkait dapat segera merumuskan kebijakan yang tepat dalam memitigasi dampak kebijakan tarif resiprokal ini terhadap stabilitas perekonomian, pasar keuangan, dan nilai tukar Rupiah,” tutupnya. (jim)