Tentara Israel Tangkap Imam Masjidil Al Aqsa, DPR Desak PBB Bersikap

by
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengutuk keras terkait penangkapan Sheikh Ekrima Sabri oleh pasukan Israel.

Ia mendesak, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus memberikan peringatan keras terhadap Israel karena hal ini bukan yang pertama kali terjadi kepada Sheikh Ekrima Sabri.

Untuk diketahui, Sheikh Ekrima merupakan Presiden Dewan Islam Tertinggi dan Imam Masjid Al-Aqsa.

“Pada Tahun 2020 pasukan tentara Israel pernah mendatangi kediaman Sheikh Ekrima Sabri dan melarangnya untuk masuk ke dalam Masjid Al -Aqsa selama 4 bulan, tentunya hal itu bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap keyakinan beragama, Komisi Tinggi HAM PBB harus bersikap,” tegas Azis dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (12/3/2021)

Dikatakan Azis, penangkapan terhadap Sheikh Ekrima tentunya membuat umat muslim merasa geram dan sedih terlebih umat muslim di seluruh dunia baru saja memperingati Isra Mi’raj dan masjid Al Aqsa merupakan saksi sejarah dari perjalanan Isra Mi’raj hingga adanya perintah Allah kepada Nabi Besar Muhammad SAW bagi umat muslim menjalankan shalat lima waktu.

“Semoga Allah melindungi Sheikh Ekrima Sabri dan memberikan kesehatan, ketabahan dan kekuatan dalam berjuang mensyiarkan perintah dan larangan Allah SWT kepada seluruh umat muslim” ungkapnya.

Politisi Golkar itu juga mengkritik dan mempertanyakan sikap dan peran PBB di dunia dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Pasalnya, konflik tersebut tak kunjung usai, meskipun desakan mayoritas negara di seluruh dunia menginginkan terciptanya perdamaian di kedua wilayah tersebut.

“Seluruh negara muslim dan non muslim selalu bersuara di setiap pertemuan sidang Internasional untuk memperjuangkan nasib Palestina dan kerap memberikan rekomendasi dalam penyelesaian konflik,” papar dia.

“Namun PBB terkesan diam dan tidak berani terhadap Israel untuk menyelesaikan konflik kedua negara tersebut,” ketus mantan ketua Komisi III DPR itu. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *