Wagub Josef Minta Jangan Takut Penyakit Hewan Menular

by
Foto bersama usai acara pembukaan Kampanye Kesadaran ASF. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Masyarakat diminta untuk tidak takut dengan penyakit hewan menular, tapi harus waspada dan mencari jalan keluarnya.

Permintaan tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat membuka kegiatan Kick Off Kampanye Kesadaran ASF dan Penyakit Hewan Menular Lainnya di Aula El Tari, Selasa (27/7/2022).

“Apa saja yang namanya penyakit babi atau penyakit hewan menular lainnya, kita tidak boleh takut, tapi waspada. Dan kita harus mencari jalan keluarnya,” kata Josef Nae Soi.

Menurut Josef Nae Soi, masyarakat wajar merasa takut, karena apa gunanya pelihara babi kalau kemudian mati. Namun dengan berbagai kebijakan dan kegiatan penyuluhan virus African Swine Fever (ASF) sudah bisa dikendalikan.

“Mulai sekarang dengan kegiatan yang mulai normal, mari kita pelihara babi seperti biasa lagi. Karena penyakit ASF mulai bisa ditangani. Pemerintah pasti cari jalan keluar. Mari kita mulai bangkit, mari kita pelihara babi,” himbau Josef Nae Soi.

Dikatakan Wagub Josef Nae Soi, bagi masyarakat NTT, babi punya peran strategis, bukan hanya untuk kepentingan ekonomis, tapi juga dalam struktur sosio kultural masyarakat.

“Tanpa babi, berbagai upacara adat bisa batal dilaksanakan. Mulai sekarang, kita tidak hanya berkumpul di sini. tapi saat kembali ke masyarakat, beritahu mereka agar mulai sekarang pelihara babi lagi,” ajak Josef Nae Soi.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly menjelaskan, jumlah ternak babi yang mati akibat virus ASF di Provinsi NTT kurang lebih 122.000 ekor.

Kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Pemerintah Provinsi telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalain, untuk atasi penyebaran Virus ASF.

“Setelah berbagai upaya yang dilakukan, sampai dengan Juli 2022 ini, tidak ada lagi laporan kematian babi akibat ASF,” papar Johanna Lisapaly.

Pimpinan Prisma Indonesia,Mohazin Kadir menjelaskan, Prisma dalam kemitraan dengan pemerintah berupaya agar semangat masyarakat untuk pelihara babi kembali bangkit.

“Kegiatan kampanye ini nantinya diharapkan dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat, untuk pelihara babi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat, akan Virus ASF dan penanganannya,” jelas Mohazin Kadir. (iir)