Warning Rahmad Handoyo, Varian Omicron Berbahaya

by
Anggota Komisi IX DPR RI dari F-PDIP, Rahmad Handoyo. (Foto: Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP), Rahmad Handoyo berharap masyarakat tidak perlu panik menghadapi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia, yang disebabkan oleh varian Omicron. Namun diingatkan jangan sampai lengah dan abai terlebih berasumsi bahwa varian Omicron tidak berbahaya.

“Ini anggapan yang keliru. Varian Omicron masih berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan yang belum di vaksin. Untuk itu langkah yang dilakukan pemerintah pusat adalah kita evaluasi secara menyeluruh,” kata Rahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/2/2022).

Karenanya dia mendukung usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan jajarannya untuk mengevaluasi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Varian Omicron sudah melonjak, sehingga sudah saatnya pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus positif Covid-19 semakin meningkat. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 27.197 kasus, sehari sebelumnya. Jumlah kasus harian ini naik lebih dari 100 kali dibandingkan dengan 3 Januari dengan 265 kasus. Jumlah kasus Omicron di Indonesia lebih dari 3.000 orang.

Terkait dengan ini, Rahmad Handoyo mengatakan, penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua jenjang pendidikan apakah perlu ditingkatkan atau tidak ditentukan berdasarkan besaran kasus di daerah atau di wilayah. Dalam hal ini, Rahmad mendorong supaya level PPKM di naikkan dan menggencarkan vaksinasi dasar yaitu vaksin satu dan kedua serta vaksin boster.

Tidak hanya itu, Rahmad pun meminta pemerintah kembali menggencarkan gerakan perilaku hidup sehat ditengah pandemi Covid-19 terutama menjalankan protokol kesehatan atau prokes. Karena menurutnya, saat ini sudah begitu banyak masyarakat abai dengan prokes tersebut.

Potensi penularan virus Corona ini disebut begitu terbuka terutama di tempat-tempat publik. Karena itu Rahmad menghimbau masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kegiatan yang bisa memicu kerumunan massa seperti yang terlihat viral di media sosial, yakni adanya konser musik dan kegiatan ekonomi tetapi mendorong kerumunan massa.

Dia mengatakan, penyebaran varian Omicron terus bertambah dalam kasus transmisi lokal. Karena itu, setiap masyarakat yang diketahui memiliki gejala Omicron harus melakukan karantina dan karantina tidak boleh ditawar-tawar.

“Saya pikir kegiatan yang mengundang kerumunan cukup berbahaya saat ini,” kata Rahmad sembari menambahkan, perlunya diambil tindakan tegas bagi yang melanggar ketentuan tersebut. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *