Hadapi Covid-19 Varian Omicron, Kerja Stakeholder Tak Ngasal Membuat Masyarakat Bingung

by
Diskusi dialektika demokrasi dengam tema ‘Antisipasi Varian Omicron Jelang Nataru 2021, di pada Media Center/Pressroom DPR/MPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Regulasi dan aturan serta kebijakan masing-masing stakeholder harus dijalankan seirama dan diterapkan dengan konsisten. Agar masyarakat tidak bingung dalam melawan penularan COVID-19, terlebih munculnya varian baru, yaini omicron.

“Pengalaman saya waktu di gelombang kedua, ternyata regulasi dan aturan, kebijakan dari KPCPEN gabungan. Yakni, pihak Airlangga Hartatrto, Luhut Panjaitan, Erick Thohir, Mendagri, Menkes, dan kepala BNPB, kebijakannya tidak berjalan dilapangan. Tidak berjalan karena teman-teman yang dibawa tidak konsisten atau tidak sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya,” kata Anggota DPR RI Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena saat menjadi pembicara dalam acara diskusi dialektika demokrasi dengam tema ‘Antisipasi Varian Omicron Jelang Nataru 2021, di pada Media Center/Pressroom DPR/MPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan Jakarta, Rabu (2/12/2021).

Untuk saat ini menghadapi covid-19 varian omicron, tambah Melki, tidak bisa main-main lagi. Menjalankannya harus tegas dan tepat. Melakukan pengamanan ketat disemua pintu masuk internasional dan wilayah. Semua petugas dilapangan baik itu dari KKP dan Imigrasi TNI/Polri dan BNPB semuanya betul-betul berjalan dengan sistem dilapangan, tidak boleh ada lagi toleransi dalam bentuk apapun bagi pelaksanaan kita dilapangan.

Dan, yang paling penting lagi adalah terkait yang sudah disampaikan bahwa harus melakukan tes PCR yang berasal dari luar negeri baik WNI atau WNA yang melakukan perjalanan ke luar negeri ini.

“Tes swab PCR adalah masih yang terbaik untuk mendeteksi positif atau negatif. Ditambah lagi juga harus mendeteksi juga jenis virus apa dan berasal dari mana? Sehingga kita bisa tahu bagaimana pelacakan terkait dengan penanganan soal teman-teman yang terkena Omicron ini,” kata Melkis.

Lainnya, harus diteliti juga di berbagai negara saat ini adalah, apakah dampak dari omicron ini, hampir sama seperti delta atau mirip atau kurang atau lebih.

“Dari segi kecepatan penularan sudah dipastikan bahwa omicron lebih cepat, tetapi dari usia, dampaknya lebih ringan. Beda dengan varian delta. Ini sudah disebutkan oleh para peneliti di Afrika Selatan asal varian tersebut,” kata Melkis.

Jadi, varian omicron, cepat menularkan tapi tidak memberikan tingkat keparahan yang serius bagi orang yang terkena. “Ini masih diteliti lagi secara luas dengan orang usia 40 tahun ke bawah, dan usia rentan yang meninggal dunia,” katanya.

Bagi Indonesia sendiri, menurut Melkis, yang terpenting mengetahui pengaruh omicron  terhadap orang-orang yang sudah di vaksin, Karena hal ini masih menjadi catatan Ini penelitian. Belum ada data yang cukup valid bagaimana yang sudah di vaksin itu, terdampak terhadap virus varian omicron.

Tapi apapun juga yang harus dilakukan sebagai masyarakat dalam kondisi ini adalah, teman-teman pers harus bisa memberikan pengaruh bahwa mengatisipasi varian omicron, harus lebih taat terhadap protokol kesehatan. Harus jauh lebih ketat dari varian delta sebelumnya. (Kds)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *