Gelombang Tiga atau Varian Omicron, Takan Terjadi Asal Masyarakat Taati Prokes

by
Ketua Satgas COVID-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Satgas COVID-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban menyatakan bahwa Virus COVID-19 Varian Baru, yakni Omicron, yang berasal dari Afrika Selatan, masih terus dipantau keberadaan di Indonesia.

Varian baru itu mulai mencuat, kata Zubairi, tanggal 26 Nov 2021, di mana Inggris menerbitkan daftar merah baik untuk afrika selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe dan Namibia. Larangan itu dilakukan megara-negara tersebut ditenggarai sebagai pusat varian baru Omicron.

Akibatnya, semua negara menjadi harus waspada terhadap varian Omicron, termasuk Indonesia yang sudah mereda Covid-19, dan saat ini menghadapi hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kami waspada terhadap varian baru itu. Kami ketahui ada beberapa teori dan didukung oleh hasil laboratorium. Bahwa penyebab Covid-19 atau Sars Covid-2 ini bisa mutasi lebih nyaman pada pasien kanker dan HIV,” jelas Zubairi dalam pernyataan virtualnya di Gedung Parlemen, Selasa (7/12/2021).

Nah intinya, tambah Zubairi, virus COVID-19 Varian Omicron akan bermutasi lebih bagus hanya pada penderita kanker atau HIV. Penderita kedua penyakit itu sangat rentan penularannya.

“Jadi teori ini sudah ada pada 8 Februari bahwa mutasi virus covid-19 yang disebut Sars Ciovid-2 (omicron), ini teorinya banyak terjadi pada pasien kangker dan pasien HIV,” jelasnya.

“Sekarang apa upaya kita dalam rangka mencegah varian baru ini supaya tidak masuk ke Indonesia?” tanya Zubairi.

Caranya, lanjut dia, singkat dan gampang, memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, kemudian menjaga pentilasi ruangan itu menjadi utama banget dan mempercepat vaksinasi dimana saat ini kita sudah lumayan bagus dan menambah produksi vaksin.

“Jadi petemuan saat ini dengan temen temen media sangat penting untuk edukasi dan redukasi kemasyarakat agar masyarakat semakin paham dan semakin cepat-cepat ingin vaksinasi. Jangan mengundang Omicron masuk, karena ini masalah prilaku, jadi masalah masuknya covid ke Indonesia tergantung dari prilaku masyarakat, prilaku kenbijakan pemerintah dan prilaku virus,” kata Zubairi.

Selain itu, menjaga jangan sampai kita mengundang Virus ini di antaranya dengan stop libur panjang, stop bridging, klaster tatap muka dimana tatap muka sekolah sudah muncul saat ini, kemudian kita harus mengawasi tempat wisata jangan sampai ada banyak kerumunan, diperketat sayarat perjalannan khususnya di alat transportasi umum.

Kata kunci yang sangat peting untuk hal ini adalah memonitor evaluasi, jadi semua kebijakan harus selalu di monitor dan selalu dievaluasi, jadi kalau ada lonjakan keatas harus segera diganti lebih cepat.

Kemudian, cara lainnya untuk mencegah Covid-1, beserta varian Omicron, dengan cara vaksinasi booster, ini penting sekali karena terbukti dibanyak negara.

“Nah, jadi kapan dong gelobang ketiga ini habis di indonesia,” begitu kira-kira pertanyaan Rakyat Indonesia.

Banyak yang bilang dengan teoriorinya, Desember 2021. Hampir pasti benar. Kemudian tahun 2022.

“Tahun 2022, tergantung kita juga, kemudian kalau April dan Mei ya mungkin terjadi tetapi apakah munkin tidak pernah datang, itu yang kita harapkan dan kita doakan masih mungkin, jadi tergantung kita semua. Tergantung masyarakat Indonesia,” katanya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *