Penegakan Hukum Bukan Aksi Drakor

by
Fahri
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

Twitter @fahrihamzah 17/9/2021

KEMARIN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tangkap pejabat di Kalimantan Selatan (Kalsel), lalu Kejaksaan Agung (Kejagung) RI tahan politisi kelas tinggi di Jakarta.  Kenapa sepi? Karena dua lembaga itu sekarang prosedural di jalur hukum, pro justicia! Dalam semester ini Kejaksaan RI sudah selamatkan Rp26 Triliun!

Jadi sudahlah, hingar bingar pemberantasan korupsi gegap gempita yang memaksa lembaga penegakan hukum berubah menjadi pelakon (drama) Avenger dan Karapan Sapi sudah selesai. Biarkan penegakan hukum itu sepi, normal, wajar dan di jalan yang lurus tanpa panggung pertunjukan yang wah! 

Nanti yang kita bikin seru adalah kejuaraan sepak bola dan pertandingan pencak silat antar perguruan. Di sana kita sorak sorai memuji jago kita masing-masing sampai menendang layar TV juga nggak apa-apa, saking serunya. Tapi lembaga penegak hukum bukan itu. Mereka punya hukum dan cara.

Kritik kepada KPK dulu karena sibuk membentuk apa yang disebut KAK, Komunitas Anti Korupsi. Mereka difasilitasi menjadi tim hore. Tak ada salahnya, tapi itu bisa mengubah KPK dari penegak hukum menjadi idola ala drakor alias Drama Korea. Itu yang terjadi, uang balik nggak seberapa ributnya sedunia!

Saya tidak bermaksud membuat KPK tidak boleh dipuji. Wajar sajalah. Publik kan nonton setiap saat juga. Kritik apalagi, harus terus diawasi apalagi pengawasan Parlemen yang kurang efektif. Tapi namanya rakyat, tugas kita banyak, karena kitalah yang menciptakan pajak/ ongkos mereka!

Jadi sambil cari uang tiap hari buat gaji mereka, kita juga berharap mereka balikin uang kita yang dicuri. Udah itu aja. Jangan yang kita suruh balikin uang kebanyak gaya! Fokus aja balikin duit gua, itu aja. Gaya boleh aja tapi jangan lupa yang iiiutama, nanti mahal diongkos! Tekor gua!

Mari kita doakan pak Firli dkk serta seluruh isi lembaga yang sudah berumur jelang 20 tahun sesuai UU 30/2002. Mereka orang-orang yang sama ribuan jumlahnya, anak bangsa yang punya cita-cita mulia. Berlebihan kalau kita anggap ribuan orang gak berguna hanya karena ada yg sudah tiada.

Kita percaya KPK sedang berbenah, dan dari semua mantan ketua-nya (setahu saya) hanya pak Firli Bahuri yang merupakan bekas orang dalam yang tahu seluk beluk lembaganya. Jadi transformasi ini memang memerlukan ketekunan sebagai aparat sipil dan aparat penegakan hukum.

Lebih baik memulai dengan keraguan orang yang berakhir pujian, daripada memulai dengan pujian setinggi langit tapi tidak menghasilkan apa-apa bahkan kekecewaan. Ini waktu membuktikan keyakinan dan tekad membela negara bukan kebanggan pribadi semata! Bravo KPK! ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *