Reformasi Sistem Kesehatan di APBN 2022 Salah Satu Wujud Target Pemerintah

by
Forum Legislasi bertema “Menjaga RUU APBN 2022 untuk Kepentingan Rakyat” di Media Center Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Reformasi sistem kesehatan di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 sebagai salah satu wujud target pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. Pasalnya, di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, penting bagi pemerintah fokus mengoptimalkan sektor tersebut agar dapat mencapai target APBN yang diharapkan.

Pendapat ini disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun saat menjadi nara sumber diskusi Forum Legislasi bertema “Menjaga RUU APBN 2022 untuk Kepentingan Rakyat” di Media Center Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Menurut Misbakhun, reformasi struktural di bidang kesehatan sangat penting untuk ke depan, karena kedepannya semua tidak tahu, setelah dulu virus datang dari Wuhan seperti apa, ternyata varian Delta ada, sekarang katanya ada varian-varian baru lagi, inikan yang sedang terjadi dan itu tidak tahu.

“Ditanbah kondisi akhir-akhir ini sering didapati bagaimana fasilitas kesehatan (faskes) dalam menangani gejolak pandemi ini. Dengan pandemi seperti sekarang, kita tidak tahu kapan berakhirnya, maka reformasi sistem kesehatan harus jelas,” ujarnya.

Apalagi kata Misbakhun, pemerintah telah merencanakan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 Triliun, atau 9,4 persen dari belanja negara di tahun 2022. Namun demikian, politisi Partai Golkar itu turut mempertanyakan apakah anggaran sebesar itu sudah mencukupi untuk melakukan reformasi di bidang kesehatan.

Misbakhun turut menyoroti upaya pemerintah dalam pemulihan sosial-ekonomi masyarakat pada RUU APBN 2022 dengan memberikan dukungan insnetif perpajakan. Hanya saja susunan insentif belum terbaca pada struktur APBN tahun depan.

“Sekadar informasi target belanja negara tahun depan yang berkisar RP2.708 Triliun, lebih kecil dibandingkan target belanja tahun ini yang berada pada level Rp2.750 Triliun,” sebut politisi Partai Golkar itu.

Jumlah target belanja tahun depan juga lebih kecil dari target belanja tahun 2020 lalu yang sebesar Rp2.739 Triliun. Meskipun tantangan berupa pandemi Covid-19 masih belum dapat diprediksikan kapan akan berakhir, Misbakhun berharap pemerintah terus mengoptimalkan upaya pemulihan sosial-ekonomi masyarakat lewat target belanja APBN tersebut, demikian Muhammad Misbakhun. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *