Kasus Varian Delta Ada di NTT, Masyarakat Diminta Taat Prokes

by
Keterangan pers terkait Varian Delta yang ada di NTT

BERITABUANA.CO, KUPANG – Virus Covid-19 Varian Delta mulai menyebar masuk di Provinsi NTT, dan masyarakat fiminta tetap tenang serta taat Protokol Kesehatan ((Prokes). Karena terbukti ada tiga warga di Kota Kupang yang terpapar.

Demikian diungkapkan Kepala Instalasi Patalogi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dr. Hermi Indita Malewa, saat memberikan keterangan Pers bersama Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Dr. Marius Jelamu M.Si, di Kantor Gubrenur NTT pada Kamis (22/72021).

Kepala Instalasi Patalogi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dr. Hermi Indita Malewa, Sp.PK yang juga penanggung jawab laboratorium PCR RSUD Johanes Kupang mengatakan, Varian Delta tersebut diketahui pada sampel spesimen, yang dicurigai bermutasi kemudian dikirimkan ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI untuk diperiksa.

“Kami sebagai laboratorium rujukan di NTT untuk pemeriksan PCR Covid-19, memang ditugaskan untuk secara berkala, mengirimkan spesimen-spesimen yang dicurigai memiliki mutasi atau varian,” ujarnya.

Dari kemenkes, lanjut Indita Malewa, mengeluarkan kriteria untuk dikirimkan spesimen yang namanya Whole Genome Sequencing (WGS).

“Memang tidak semua spesimen yang potsitif kita krimkan,  tetapi yang masuk dalam kriteria saja,” tambah Indita Malewa.
Menurutnya, dari 310 sampel yang dikirimkan pertama pada bulan April lalu, hasilnya tadi malam diinfokan oleh Balitbangkes bahwa dari 310 sampel spesimen tersebut terdapat 3 diantaranya yang mengalami mutasi Varian Delta.
“Untuk tiga sampel tersebut berasal dari pasien di Kota Kupang. Diantaranya seorang anak berusia 12 tahun, lansia berusia 70 tahun dan orang dewasa berusia 33 tahun.

Kami rutin setiap bulan kirimkan  sampel sejak bulan April, dari semua sampel per kabupaten yang dicurigai bermutasi. dan memang kalau dilakukan WGS ini prosesnya lama dan minimal dikirim 2 minggu,” tambahnya.

Dituturkan Indita Malewa, diperkirakan akan ada tambahan Varian Delta dari sampel yang dikirim ke Balitbangkes kemenkes RI mengingat jumlah sampel yang dikirim terhitung April – Juli 2021.

“Kira-kira sekarang sudah 500 sampel yang dikirim. Varian Delta ini sangat progresif dan cepat penularannya,” ujarnya.

Untuk itulah kata Indita Malewa, sekarang diminta untuk vaksinasi, karena vaksin terbukti sangat keliatan sekali manfaatnya.

“Saat ini di RSUD W.Z. Johannes Kupang terdapat banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, namun gejaanya lebih ringan, ini artinya manfaat vaksin memang sangat membantu menekan gejala Covid-19, serta penyembuhan lebih cepat,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT sekaligus Juru Bicara Tim Percepatan Penanganan Covid-19 NTT, Marius Jelamu mengatakan, untuk masyarakat agar jangan panik, namun tetap taat prokes serta taat melaksanakan vaksinasi.

“Harus lakukan vaksinasi dengan benar, karena vaksni sangat membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan virus,” ujar Marius Jelamu.

Marius Jelamu berharap masyarakat taat melakukan vaksinasi. Dari target 3,8 juta penduduk NTT yang harus divaksin, namun baru menyentuh angka 700 ribu. Dan sudah minta Pemerintah Pusat (Pempus) untuk tambahan vaksin. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *