Soal Telegram Larangan Meliput Arogansi Polisi, Azis Golkar Apresiasi Respon Cepat Kapolri

by
Wakil Ketua DPR RI (korkesra), Azis Syamsuddin. (Foto: Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, M. Azis Syamsuddin menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo terkait beredarnya telegram tentang larangan media meliput tindakan arogansi Polri.

Adanya permohonan maaf dan pencabutan surat Telegram tersebut, sambung dia, merupakan langkah tepat dalam merespon isu yang beredar di masyarakat.

“Khususnya, karena dinilai sebagai pengengkangan terhadap tugas jurnalis dalam mengumpulkan informasi dan peliputan,”kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/4/2021).

Sebagaimana diketahui, informasi terkait Telegram Kapolri Nomor itu awalnnya bernomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 tertanggal 5 April 2021. Lalu dicabut dengan menerbitkan Telegram Nomor ST/759/IV/HUM.3.4.5./2021 tanggal 6 April 2021.

“Saya rasa, tidak perlu diperdebatkan lagi. Kapolri sudah menyadari, jika telegram ini akan menimbulkan pertentangan di kalangan rekan-rekan jurnalis khususnya serikat media dan wartawan di Tanah Air,” tambahnya.

Menurut dia, penjelasan Kapolri, setidaknya bisa dipahami dan dimaklumi. Terlebih alasan telegram awal tersebut niatnya hanya untuk internal Polri.

Agar, jajaran kepolisian tidak bertindak arogan atau menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Tapi belakangan beredar luas hingga memunculkan pertentangan.

“Memang jelas, jika surat telegram itu berlaku, akan memunculkan persepsi, kesan, maupun penafsiran yang beragam. Harapannya, ini tidak terjadi lagi di tubuh Polri,” harap Azis yang juga Dewan Pembina Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Masih dikatakan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut berharap, Kepolisian tetap bertindak tegas dalam setiap pelanggaran. Namun sikap tegas itu dibarengi dengan cara yang lebih humanis.

“Tegas bukan berarti keras dan brutal. Tegas berarti menjalankan tugasnya sesuai SOP dan mampu mengedepankan sisi humanis untuk masyarakat,” imbuh politikus Golkar itu.

Tidak bisa dipungkiri, sambung Azis, belakangan menucul beredar video atau tayangan di media yang menunjukan arogansi dari anggota. Dan gerak-gerik perilaku anggota kepolisian ini selalu menjadi disorotan media khususnya publik.

Azis berharap, Kepolisian tegak lurus dengan tugas dan fungsinya. Berhati-hati saat tampil di lapangan, tidak memperlihatkan tindakan yang kebablasan sehingga terlihat arogan.

“Karena satu perbuatan arogan oknum polisi dapat merusak citra Polri yang terus berbenah dan menunjukan sikap profesionalitasnya,” pungkas dia. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *