Kedaulatan

by
Brigjen Pol. CDL

KATA berdaulat banyak diucapkan apakah telah dimaknai dan diperjuangkan untuk terus menerus diwujudkan dan dipertahankan? Jawabannya dpt dikatakan ya scr makro walaupun standar dan persyaratan atau penilaian scr mikro ada yg kurang bahkan belum dilakukan.

Makna dari berdaulat dapat dilihat sbg konteks berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri dan mandiri khususnya bagi suatu bangsa. Bangsa yang merdeka akan berupaya menunjukkan kedaulatannya agar mempu menjaga keteraturan di dalam negeri berkiorah di luar negeri serta mendapatkan pengakuan dari bangsa lain.

Kedaulatan dalam tata negara ditunjukkan bahwa suatu negara mampu mengurus bangsa dan negaranya untuk bertahan hidup tumbuh dan berkembang mencapai tujuan bagi rakyatnya adil makmur gemah ripah lohjinawi.

Oleh sebab itu kedaulatan merupakan syarat mutlak bagi suatu bangsa untuk dpt bertahan hidup tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian untuk menunjukkan kedaulatan setidaknya dalam pengelolaan asta gatra (8 gatra yaitu : geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan ) mampu berdikari. Kedaulatan berkaitan dg kemampuan dan pengakuan.

Mampu membentuk pemerintahan yg bermakna scr politik ekonomi hukum dan teknologi mampu memberdayakan sumberdaya yg ada. Pengakuan diperoleh karena mampu membangun memelihara keteraturan sosial memiliki daya tahan dan daya saing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemampuan politik bagi kedaulatan bangsa menjadi dasar pengelolaan scr eksekutif yudikatif dan legislatif yg mampu mandiri berdikari tdk ditentukan atau tergantung bangsa asing maupun para broker dari dalam maupun luar negeri.

Demikian halnya dlm bidang bidang gatra lainnya apakah mutlak spt politik? Pd gatra lain ada kelonggaran bahkan bisa saja bergantung atau mengikuti kebijakan atau ketentuan2 dari bangsa lain.

Dalam kaitan dg teknologi misalnya walaupun scr mutlak akan mjd kelemahan dan kerawanan thd daya tahan maupun daya tangkal.

Demikian halnya di bidang ekonomi bisnis industri dan perdagangan. Di dalam pengelolaan sumber daya baik alam maupun manusia juga maslah sosial budaya jg tidak lepas dari pengaruh negara asing.

Kemampuan dan pengakuan dlm kedaulatan tentu berkaitan dg power sharing. Tatkala powernya kuat maka akan dapat menjadi penjuru bahkan penentu ( sbg alkemis).

Demikian hal sebalikknya tatkala lemah powernya maka akan mjd ekor. Yang terbelenggu atau bahkan terjajah walaupun scr de yure merdeka namun defacto tidak. Power merupakan kecerdasan dan integritas bangsa. Yg mengancam kedaulatan suatu bangsa tatkala korupsi kolusi dan nepotisme merajalela di semua gatra kehidupan.

Baik buruknya suatu kedaulatan akan terefleksikan dari performance birokrasinya dan para pemangku kepentingannya. Setidaknya secara triple helix : 1. Pemeritahanya baik eksekutif, legislatifnya, yudikatifnya, 2. para akademisinya atau pakar pakarnya, 3. Para pelaku bisnisnya, waras dalam tata kelolanya.

Mampu meminimalisir KKN maupun premanisme atau para mafia. Kesadaran dan tanggungjawab para pejabat maupun pakar dan pelaku bisnis di dalam mengimplementasikan amanat konstitusi.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *