SESEORANG acap sulit mempertahankan hal baik dan berguna. Kebiasaan bernyanyi, membentuk Group Band, menulis lagu, bermain sepakbola, dan memasak, adalah kebiasaan baik, dan dapat membuat seseorang menjadi kaya raya.
Tahu Group Band “COLDPLAY” dari Inggris? Untuk mengundangnya ke sebuah negara, melakukan konser. Setidaknya dibutuhkan dana antara Rp 28 hingga Rp 80 milyar (USD 2,5 juta- USD 6 juta).
Dengan stratifikasi (varian)) pembayaran lain, Band asal Kota Aarhus (Denmark) Michael Learn To Rock, juga mempunyai level pembayaran tersendiri. Popularitas mumpuni, membuatnya mudah mendapat bayaran tinggi.
Lagu-lagu “Sleeping Child”, “Nothing To Lost”, “Paint My Love”, “That’s Why You Go Away”, dll, sangat akrab di telinga publik Indonesia. Kedatangan tahun 2022 lalu, adalah kedatangan ke sekian. Bukan yang terakhir. Buktinya, dengan ‘tajuk’ “Take Us To Your Heart Tour”, MLTR akan datang lagi ke Surabaya dan Jakarta, November mendatang.
Lewat “Instagram”nya, tertanggal 17 Juli lalu, MLTR menyebutkan. Bahwa, Group yang dibentuk tahun 1988 ini, bersama vokalis Jascha Richter. Akan memecah kerinduan penggemar fanatisnya. “Mari rayakan semua lagu ‘hits’ MLTR. Ayo bersama MLTR”.
Tidak ada angka “fixed” yang didapat, untuk mendatangkan MLTR. Namun, dari suara-suara. Setidaknya Rp 1,4-Rp 1,5 miliar adalah biaya yang disiapkan untuk mengundang mereka.
Sementara “Westlife”, yang telah lima kali konser di Indonesia, tahun (2000, 2001, 2006, 2011, 2019, dan 2023), mendatangkannya dibutuhkan dana sebesar Rp 6 milyar.
Group yang ketika awal kemunculan tahun 1998 masih disebut “Boy Band” (berusia sangat belia), tak kalah populer di Indonesia. Berasal dari negara Irlandia, atau lebih tepatnya dari Ibukota Dublin ini, beranggotakan lima orang: Mark Feehily, Brian McFadden, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Shane Fillan.
Sempat membubarkan diri tahun 2012, atau 14 tahun setelah bersama. Akhirnya, bersatu kembali enam tahun kemudian (2018), hingga sekarang. Di tahun itu pula, “Westlife”, tidak menyertakan Brian McFadden (keluar). “Westlife” sendiri masih eksis sampai kini, dan ada kabar, akan mengunjungi Indonesia lagi.
Memenangkan penghargaan “Record of The Year” ITV, dengan “single” “Flying Without Wing”, “My Love”, “You Raise Me Up”, dan “Mandy”, Westlife memang memiliki banyak penggemar, yang inklusif (luas di mancanegara).
Westlife, bisa jadi sangat terkesan dan mudah datang ke Indonesia. Sebab, album perdana mereka sukses memperoleh 20 kali platinum. Untuk penjualan 1 juta ‘copy’. Ini menjadikannya sebagai album paling laris untuk Group Band asing, dalam perjalanan musik di Indonesia.
Hasil ini, tentu karena “Westlife” mampu mempertahankan reputasi, dan kelebihan mereka dalam bermusik. Begitu juga dengan “COLDPLAY”, sangat populer di dunia dan Indonesia.
Dengan lagu-lagu: “Yellow”, “The Scientist”, dll, COLDPLAY telah menikmati reputasi, dan menjadi kaya raya. Itu semua, karena ketiganya (Westlife, COLDPLAY, dan MLTR) bisa mengenali kekuatan “internal”, tidak bersikap lokal, dan inklusif.
Ibarat tumbuhan, intisari dari kulit dalam batang adalah ‘kambium’. Yang menjadi jaringan ‘merismatik’, di mana sel-selnya aktif membelah. Dan, terus tumbuh membentuk sel-sel baru yang lebih bugar. Lagu-lagu, Westlife, MLTR, dan COLDPLAY, akan terus ‘bugar’, enak didengar. Layaknya ‘kambium’ pada batang.
*Sabpri Piliang* – (Wartawan Senior/Anggota Dewan Redaksi www.beritabuana.co)