Hari Batik Nasional: Corak Pola dan Maknanya

by
Brigjen Pol. CDL

TANGGAL 2 oktober merupakan hari batik nasional yang menjadi kebanggaan dan tanda kecintaan akan bangsa Indonesia. Batik Indonesia sangat beragam. Ada lebih dar 1500-an corak dan ragam sedang yg yerdaftar dalam HAKI baru sekitar 300-an. Banyak klaim bangsa lain yang ingin mengakui batik sbg karya bangsa lain. Bangsa Indonesia yang berbhineka telah menjadi tradisi setiap daerah memiliki batik yg sesuai corak masyarakat dan kebudayaannya.

Batik menjadi bagian dari kebutuhan adab suatu masyarakat. Batik bukan sebatas busana melainkan juga refleksi atas cita rasa stratifikasi sosial. Batik pada pewayangan dikaitkan dg kelompok2 strata sosial masyarakatnya. Misalnya saja para punokawan menggunakan batik motif kawung, kaum ksatria menggunakan model parang bs juga sido mukti. Di jaman modern corak kawung bs saja dielaborasi satu sama lainnya.

Batik pd wayang kulit juga menunjukkan karakternya. Misalnya batik yang digunakan titisan atau keturunan bathara bayu menggunakan batik model bang bintulu aji. Seperti yang digunakan bima sena, hanuman, bahkan dewa ruci. Batik selain itu juga menunjukkan hubungan antar suku bangsa. Kaum peranakan tionghoa misalnya, batik batik pesisiran, dsb.

Batik corak motif dan polanya menggambarkan alam lingkungan flora fauna dalam berbagai rupa. Pewarnaan batikpun jaman modern bervariasi tidak sebatas warna soga saja tetapi warna warna dinamis bs saja warna pastel. Batik klasik menjadi dasar atau landasan pengembangannya spt dari Jogja, solo, pekalongan, lasem, madura, sumatra dsb. Motif2 tribal art dari great ancesor (nenek moyangpun dpt digunakan).

Batik bercorak sulur pepohonan merambat, bunga, simbol simbol kebudayaan dsb. Inipun dapat dipolakan untuk model karakter pewayangan, binatang, cerita hikayat dsb. Batik bukan sebatas craft melainkan jg sbg art. Pelukis amri yahya menjadi ikon pelukis batik. Karya karya pelukis koreografer bagong kusudiarjo, bambang utoro sangat variatif inspiratif dari kaligrafi sampai abstrakpun bisa.

Makna batik sangat luas sbg karakter bangsa. Kekuatan batik bukan sebatas yang nampak namun makna dibalik fenomena yg ada akan menjadi soft power pemersatu bangsa. Corak dan pola yg bervariasi menunjukkan kebhinekaan yang multikultural. Batik refleksi corak masyarakat dan kebudayaannya telah menjadi tradisi yang dengan seni menjadi bagian pemenuhan kebutuhan adab bahkan dalam religi sekalipun. Teknologi batik semakin tumbuh berkembang dan semakin elok rupawan dalam bangsa yg berdaulat berdaya tahan berdaya tangkal bahkan berdaya saing. Batik bagian dari masyarakat yang sadar wisata dan patriotisme cibta bangga akan indonesia.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *