Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan

by
Ketua Kukus Muda Indonesia/KMI, Edi Homaidi. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Homaidi meyakini kalau pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo soal ‘estafet kepemimpinan’, sangat wajar untuk menciptakan situasi damai, aman dan kondusif. Karena itu sebaiknya pernyataan tersebut jangan dipolitisir apalagi dicurigai sebagai sebuah bentuk dukungan terhadap salah satu calon presiden (capres) yang tengah berkontestasi di Pilpres 2024.

“Nggak usah dipolitisi pernyataan pak Kapolri itu. Sebagai pengayom masyarakat, saya kira wajar pernyataan itu,” ujar Edi Homaidi kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/1/2024).

Sebab lanjut Edi Homaidi, ditahun politik yang dalam waktu dekat ini akan digelar pemilihan umum (pemilu), yang sekaligus Pilpres 2024, termasuk pasca pesta demokrasi lima tahunannya. Tentunya suhu politik di Tanah Air menjadi tidak stabil, dan bahkan bisa menimbulkan perpecahan.

“Jadi, sudah seharusnya Kita dukung apa yang disampaikan Kapolri tersebut agar pembelahan dimasyarakat tidak sampai terjadi,” imbuh eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.

Sebelumnya Karo Penmas Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023.lalu, sebuah pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.

“Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya,” ujarnya.

Dia juga menegaskan netralitas institusi Polri pada Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

“Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ucapnya.

Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya. (Ery)