Kado Istimewa di HUT Emas PDI P

by

Oleh: Andoes Simbolon

PERINGATAN hari ulang tahun (HUT)  PDI Perjuangan (P) tahun 2023 ini terasa istimewa, karena tepatnya hari Selasa tanggal 10 Januari ini , usianya menginjak  ke 50 atau setengah abad.

Peringatan HUT ke  50 biasanya disebut ulang tahun emas.

Lebih menggembirakan karena pada saat ini, Indonesia telah pulih dari wabah Corona atau Covid-19. Pemerintah telah mencabut penerapan PPKM, yang berarti kegiatan masyarakat dalam beraktivitas sudah semakin longgar, sudah tidak ada pembatasan-pembatasan.

Kemudian peringatan HUT ke 50 ini diadakan pada saat posisinya masih sedang berkuasa. Disebut berkuasa, karena PDI P merupakan partai politik pemenang pemilu tahun 2019 lalu. Tidak saja menang di pemilu legislatif, tapi paling mengesankan adalah  menang di pemilihan presiden. PDI P menguasai 128 kursi (19,33 %) di DPR RI, kemudian Joko Widodo (Jokowi) berhasil terpilih menjadi Presiden RI untuk periode kedua. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa Jokowi adalah kader banteng, sehingga Megawati Soekarnoputri  menyebut dia sebagai petugas partai.

Selain menguasai lembaga DPR RI dan memimpin pemerintahan, lumayan banyak kader PDI P mengisi posisi-posisi strategis di berbagai lembaga negara lainnya, seperti menjadi komisaris badan usaha milik negara atau duta besar. Tak salah kalau disebut PDI P adalah the ruling party atau partai yang sedang berkuasa.

Ketua umum nya Megawati Soekarnoputri pun menjadi tokoh nasional yang berpengaruh tidak saja di dalam negeri, tetapi  juga disegani oleh pemimpin negara lain.

Patut juga dicatat, banyak kader partai ini yang menang dalam pilkada, yang mengantarkan mereka menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati maupun Walikota dan Wakil Walikota. Kemenangan di pilkada ini melengkapi kekuasaan pada PDI P.

Bukan sekali ini PDI P meraih sukses lewat pemilu. Saat pemilu di gelar tahun 2014 silam, partai ini meraih dua  kemenangan sekaligus, yaitu menang Pileg (109 kursi) dan menang Pilpres. Pada pemilu ini lah  PDI P mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden, yang saat dideklarasikan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Partai koalisi mengusung Jokowi – Jusuf Kalla.

Bagaimana dengan Pemilu 2024 ? Ada pandangan optimis mencermati hasil penelitian sejumlah lembaga survei yang meneropong tingkat elektabilitas partai politik yang akan ikut kontestasi pemilu tersebut. Dari hasil penelitian yang merekam pendapat masyarakat (responden), lembaga-lembaga survei itu mengetengahkan bahwa PDI P lebih unggul dibanding partai politik yang ada. Responden ditanya, jika pemilu untuk memilih Anggota DPR RI diadakan hari ini, maka jawabannya lebih banyak memilih PDI P. Rata-rata tingkat elektabilitas PDI P dari berbagai hasil survei itu mencapai 23 persen. Bahkan, Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melakukan survei pada bulan Agustus 2022 mencatat PDI P meraih perolehan suara 26,6 persen. Dengan demikian bisa diprediksi bahwa PDI P masih menempati urutan pertama dalam Pemilu 2024.

Tentu saja gambaran seperti yang terekam dari hasil survei ini menggembirakan sekaligus memotivasi PDI P untuk berbuat semakin baik kepada masyarakat pada umumnya.

Namun dibalik capaian tersebut, maka sebagai partai politik pemenang pemilu dan sedang berkuasa, PDI P dihadapkan pada tantangan besar, sebut saja upaya mempertahankan posisi dan kedudukan saat ini lewat  Pemilu 2024 nanti. Seandainya pada pemilu mendatang PDI P kembali menang, maka ini lah dalam sejarah di era Reformasi yang mencatat sebuah partai politik menang tiga kali secara berturut-turut atau populer disebut menang hattrick. Patut dibanggakan dan diacungi dua jempol.

Jujur diakui, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, PDI P fokus melakukan pembenahan dan perbaikan di internalnya. Organisasi kepartaian ditata mulai dari tingkat paling bawah hingga paling tinggi, termasuk penyediaan kantor-kantor dan fasilitasnya sudah memadai di setiap wilayah Kabupaten/Kota, hingga tingkat provinsi. Hampir semua DPC dan DPD sudah memiliki kantor milik sendiri.  Begitu juga dengan pembinaan sumber daya manusia nya, secara berjenjang diadakan pendidikan formal yang diikuti tidak saja pengurus partai, tetapi juga anggota PDI P  ikut menjalani pendidikan dan pelatihan tersebut. Sebuah upaya memperkuat sumber daya berbasis ideologi menjadi agenda tersendiri di PDI P. Patut diapresiasi berdirinya Sekolah Partai PDI P.

Bersamaan dengan agenda ini, PDI P juga aktif melakukan berbagai kegiatan yang berdampak kepada masyarakat, misalnya melakukan penghijauan di beberapa tempat yang sudah ditetapkan partai. Ada juga yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan, membantu masyarakat yang terdampak akibat bencana alam. PDI P turun ke bawah bergotong royong mengatasi kesulitan di masyarakat. Pokoknya PDI P aktif melakukan beraneka ragam kegiatan termasuk membantu pemerintah mengatasi penyebaran virus Corona di masyarakat.

Hal demikian telah membantu menaikkan pamor PDI P di masyarakat, sekaligus meningkatkan citra yang positif. Belum lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota DPR dan  DPRD nya, mereka memanfaatkan masa reses memberi bantuan ke masyarakat. Semakin wangi nama partai ini , yang secara tidak langsung menambah citra positif tadi.

Dengan kata lain, performance partai dan anggotanya dari waktu ke waktu mengalami perbaikan dan kemajuan. Organisasi partai berjalan kondusif, tidak ada riak apalagi gejolak. Tidak seperti di masa yang lalu, konflik internal mengantarkan citra buruk partai di masyarakat. Hubungan vertikal dan horizontal begitu harmonis.

Kita tidak pernah mendengar kabar ada gugat menggugat antar kader karena masalah ketidakpuasan  misalnya pengisian jabatan struktural partai. Semua taat pada keputusan partai dalam hal pergantian kepengurusan ditingkat bawah sampai ke tingkat atas. Begitu juga dalam  mengusung calon kepala dan wakil kepala daerah, semua jajaran taat pada keputusan DPP.  Nyaris tidak ada pembangkangan.

Jika hari ini seantero Jakarta dihiasi bendera PDI P  berukuran besar dengan warna merah, itu pertanda partai ini adalah partai yang sedang berkuasa. Begitu juga jika hari ini wilayah Kemayoran menjadi merah total karena tempat acara peringatan HUT ke 50, itu menandakan PDI P adalah partai politik yang sedang berkuasa. Ribuan kader partai yang datang dari semua wilayah menyatu dengan elit partai bersama Presiden RI Joko Widodo merayakan HUT tersebut.

Tetapi dibalik kemeriahan peringatan HUT ke 50 ini, PDI P harus meneguhkan komitmennya sebagai partainya wong cilik, yang senantiasa membela kepentingan masyarakat, partai politik yang teguh menjalankan amanat Pancasila dan UUD Negara 1945. Kekuasaan yang sedang dalam genggaman itu hendaknya digunakan sebaik-baiknya untuk kemajuan bangsa, bukan sebaliknya. ***