BERITABUANA.CO, JAKARTA – DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) akan membahas sejumlah isu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV-nya yang bertajuk ‘Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat’, dengan subtema ‘Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia’. Selama tiga hari pelaksanaan rakernas, PDI P memiliki tiga agenda pembahasan, yaitu mengenai kedaulatan pangan, pemenangan pemilihan legislatif (pileg), hingga pemilihan presiden (pilpres).
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI P Hasto Kristiyanto kepada awak media di sela-sela pelaksanaan diskusi bertajuk ‘Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan’, di Kantor DPP PDI P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Pertama fokus kedaulatan pangan, hari kedua bahas pileg, yang akan dilakukan tertutup, dan pada hari ketiga baru bahas Pilpres. Hasto juga mengungkapkan pihak yang akan diundang dalam rakernas, mulai dari unsur Menteri Kabinet Indonesia Maju/KIM, yang merupakan sahabat Ketua Umum PDI P Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri dan partai.
“Dan tentu saja Pak Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin juga kami undang,” tambah Hasto.
Menurut Hasto, Rakernas ini akan menempatkan petani dan nelayan sebagai sentral di dalam jalan masa depan bagi Indonesia yang berdikari di bidang pangan. PDI P ingin mewujudkan kemajuan pangan melalui hulu yang mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi.
“Jadi, nanti politik pangan lah yang nanti oleh Bu Megawati, akan beliau sampaikan sebagai perhatian utama kita,” kata Hasto.
Dalam Rakernas, PDI P akan mengundang para peneliti dan ilmuwan sebagai upaya mewujudkan kepemimpinan strategis di bidang pangan. Tak hanya itu, PDI P juga akan menghadirkan ribuan petani dan nelayan dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil produk pertanian, seperti tanaman multikultural, termasuk kopi, teh, dan sebagainya, juga dihadirkan.
PDI P, lanjut Hasto, ingin membuat formulasi agar Indonesia menjadi kekuatan baru di dunia. Karena itulah, terkait dengan pileg dan pilpres, PDI P tidak hanya menyajikan dan menampilkan sosok pemimpin yang berkualitas dengan rekam jejak yang jelas, tetapi juga dengan narasi tentang visi-misi khususnya di dalam pangan.
“Dalam rakernas nanti, tidak menentukan siapa cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Terkait cawapres, nanti pada momentum yang tepat karena pendaftaran di KPU sendiri itu baru dilakukan pada 19 Oktober. Dimulai 19 Oktober kalau tidak salah sampai 25 (Oktober). Jadi, skala prioritas sekarang adalah mempertajam narasi tentang masa depan Indonesia yang akan diusung oleh Pak Ganjar,” tandas Hasto.
Seperti diketahui, diskusi ini menjadi kegiatan Prarakernas IV PDI P yang bakal dilaksanakan selama tiga hari di Kemayoran, Jakarta Pusat, dimulai Jumat, 29 September sampai Minggu, 1 Oktober 2023.
Pangan Berkaitan dengan Harga Diri
Dalam kata sambutannya, Hasto Kristiyanto mengatakan soal pangan ini belum menjadi topik pembahasan utama di Indonesia, padahal isu bahan makanan menyangkut tentang martabat bangsa.
“Kita belum meyakini bahwa pangan itu bukan berkaitan dengan lumpur, pangan itu tidak berkaitan dengan kemiskinan, tetapi pangan itu berkaitan dengan harga diri, martabat, dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” ujarnya.
Dia kemudian mengatakan PDI P saat ini menjadi partai yang sangat perhatian terhadap isu pangan yang dibuktikan dengan pelaksanaan Rakernas IV. Menurut Hasto, tema Rakernas IV menunjukkan PDI P menjadi partai yang punya narasi tentang masa depan dan tidak mengurus tentang pencapresan semata.
“Rakernas IV diharapakan memiliki manfaat bagi rakyat Indonesia dan di situ, lah, PDI Perjuangan menawarkan suatu narasi tentang masa depan, jauh lebih penting dari orang perorang siapa yang akan jadi capres atau cawapres,” lanjut Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu lagi.
Hasto mengatakan Rakernas IV juga menunjukkan PDI P menjadi partai yang siap membawa konsepsi Indonesia pada masa mendatang ke capres-cawapres.
“Para capres dan cawapres, kalau itu berbasis kepintaran dalam memainkan kata-kata atau berbasiskan suatu ambisi untuk mengantar kekuasaan tanpa suatu narasi tentang konsepsi masa depan, maka ia adalah aktor politik yang siap melakukan apa pun demi elektoral,” lanjutnya.
Kegiatan juga dihadiri oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kemen KKP Dr. Ir. Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Dr. Kustiyariyah Tarman, dan Presdir Perikanan Indonesia Ir. Sigit Muhartono. (Asim)
