Penggerak PKH Harus Kreatif dalam Mendorong KPM Keluar dari Kemiskinan

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Ide Kreatif SDM PKH, Inovator Penggerak KPM PKH melalui Pemanfaatan Teknologi Digital". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Penggerak serta pendamping program keluarga harapan (PKH) diminta untuk semakin kreatif dalam mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi lebih mandiri dan bangkit dari kemiskinan. Diantaranya, dengan memanfaatkan media digital.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sigit Alfianto menjelaskan, kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menikmati segala macam pilihan dan kesempatan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Seperti, makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

“Kemiskinan berdampak pada 3 aspek utama dalam kehidupan keseharian: Kualitas pengasuhan, keterbatasan kemampuan memenuhi kebutuhan nutrisi dan, kekerasan,” kata Sigit dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Ide Kreatif SDM PKH, Inovator Penggerak KPM PKH melalui Pemanfaatan Teknologi Digital” pada Kamis (27/10/22).

Sigit melanjutkan, dampak kemiskinan pada anak ialah keterbatasan kesempatan dalam menerima nutrisi yang cukup, tingkat pendidikan yang lebih rendah.

“Buruknya pengasuhan, dan motivasi anak bergeser dari sekolah kepada bekerja untuk mendapat penghasilan tambahan,” ucapnya.

Sedangkan dampak pada keluarga, kerap berhutang kepada keluarga terdekat, koperasi atau pihak lainnya yang kadang diiringi dengan bunga tinggi.

Untuk itu, peran SDM PKH membantu membangun kemampuan KPM agar mereka bisa merumuskan persoalan sendiri, mengambil keputusan sendiri, serta menentukan masa depannya sendiri. Termasuk mendorong KPM mengubah perilaku keluarga ke asah yang lebih baik.

Upaya perubahan perilaku dalam PKH dilakukan melalui nantuan sosial dengan syarat pemenuhan kondisionalitas. Sehingga terbentuk perilaku yang diinginkan. Kemudian, pendampingan dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Family Development Session (FDS)

Menurut dia, perubahan perilaku dibutuhkan agar berkontribusi dalam memperbaiki outcome kesehatan dengan mendorong konsumsi makanan yang lebih baik, meningkatkan pengetahuan dalam berbagai isu Kesehatan.

Juga berkontribusi dalam mengajarkan ibu tentang pengasuhan anak untuk perkembangan kognitif yang lebih baik dan secara berkesinambungan merubah perilaku.

“Berkontribusi dalam pengelolaan
keuangan dan perencanaan usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga melalui pemberdayaan,” tuturnya.

KORWIL PKH DIY Siti Maryatun Ibtiyah menambahkan, yang perlu diperhatikan ialah penerapan budaya digital. Karena,
digital kini digunakan sebagai kebutuhan harian oleh masyarakat. Digital juga bisa dimanfaatkan untuk rapat koordinator dalam perencanaan kegiatan.

“Bisa juga untuk pengaduan masyarakat, belajar, promosi dan jual beli, hiburan, menciptakan inovasi dan kreatifitas,” kata Siti.

Menurut Siti, ada beberapa aspek penting dalam membangun budaya digital, yaitu participation bagaimana masyarakat berpartisipasi memberikan kontribusi untuk tujuan bersama, remediation mengubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, serta bricolage yakni memanfaatkan hal-hal Ang sudah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru.

“Penerapan budaya digital harus mengubah pola pikir dan perilaku kita dan KPM PKH agar bisa beradaptasi dengan perubahan, budayakan penggunaan sosial media secara bijak dan positif,” ujar Siti.

Sementara itu, Manajer Program Kaliopak Digital Zusdi F. Arianto, menjelaskan tentang mitigasi membuat SOP agar data aman. Caranya, memasang anti virus, pengelolaan kata sandi, verifikasi 2 langkah, simpan informasi penting, dan mengunci perangkat.

Disamping menguatkan keamanan data dan informasi dari sisi UMKM, menurut Zusdi, diperklukan juga komitmen dan prinsip untuk menjaga privasi data dan informasi komsumen.

“Kita harus menjunjung penggunaan internet yang aman untuk semua pihak.
Manfaatkan teknologi secara bijak, tanpa mengurangi nilai kemanusiaan,” kata Zusdi. (Kds)

 

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media