Sopan Santun Hendaknya Jadi Adab, Walau di Medsos

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Menjadi Pengguna Internet Yang Beradab". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sebagai warga Indonesia, sopan dan santun merupakan salah satu ciri khas yang telah dikenal dunia. Ciri khas itu hendaknya bukan hanya didunia nyata, tapi harusnya dibawa ke dunia maya atau media sosial (medsos).

Manager Program Kegiatan Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta Misbachul Munir menilai, sebenarnya manfaat internet dan medsos itu sangat banyak. Misal, menumbuhkan sikap kreatif yang menghasilkan, membangun relasi komunitas, berbagi pengetahuan, berbagi dan empati.

“Karena itu kita harus cerdas, dimana mampu menggunakan perangkat digital dengan bijak, beretika, dan berempati,” kata Munir dalam diskusi #MakinCakapDigital Kominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Menjadi Pengguna Internet Yang Beradab” pada Rabu (9/11/2022).

Munir mendorong agar pengguna medsos mampu menciptakan karya baru yang memiliki nilai kemanfaatan. Serta memanfaatkan media digital untuk memuatkan berita yang bernilai.

Seperti mencari inspirasi, edukasi dan ilmu pengetahuan, mengaktualisasi pesan damai dan cinta kasih dalam pergaulan di internet.

“Meneguhkan sikap toleran, inklusif, dan humanis serta nasionalisme, membuat warta suatu peristiwa yang akurat, aktual dan faktual, menuang gagasan, ide, dan opini,” ucapnya.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Ade Irma Sukmawati menambahkan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 196,71 juta jiwa pengguna internet dari total populasi 266,91 juta jiwa penduduk Indonesia.

Namun, salah satu yang dinilai urgen untuk didorong ialah peningkatan kemampuan berpikir kritis tentang media dan data.

“Kita tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” kata Munir.

Sementara itu, penulis dan editor Langar.co Abdul Rohim menjelaskan, internet adalah anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi “hanya bisa mengendalikan kita” manusia, tanpa jiwa-jiwa yang beretika.

Menurut dia, etika hadir sebagai panduan dalam menjalani aktivitas digital. “Tapa etika internet bisa jadi bencana dan bisa merusak karakter kpribadian bangsa,” kata Rohim. (Kds)

Catatan:

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.