Pengguna Internet Diingatkan Kontrol Diri Agar Terhindari dari Desain Hoaks

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Pengguna Internet Beradab". (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kemajuan teknologi informasi yang begitu masif meluas ke semua bidang, memiliki efek negatif. Banjir informasi (information flood) di era revolusi digital menghadirkan sejumlah dampak sosial.

Dosen Untag Surabaya, Bambang Kusbandrijo mengatakan, problem masyarakat sekarang bukan pada bagaimana mendapatkan berita, melainkan kurangnya kemampuan mencerna informasi yang benar.

“Kesenjangan antara kurangnya literasi media di tengah banjirnya informasi ini disalahgunakan oleh sebagaian kelompok untuk memproduksi berita yang tidak terkonfirmasi, yang belum tentu kebenarannya atau sering disebut hoaks. Media sosial menjadi medium penting penyebaran hoaks,” tegas Bambang
dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Pengguna Internet Beradab” pada Jumat (7/10/22).

Ia memahami bahwa dampak era digital, dunia seolah ada dalam genggaman manusian. Apalagi, kini banyak pengalihan aktivitas nyata ke dunia maya.

Namun yang perlu diantisipasi ialah hoaks yang merupakan anak kandung dari post truth. Post truth digambarkan sebagai sebuah rentang masa yang cenderung mengabaikan fakta dan kebenaran, sedangkan hoaks bisa diartika sebagai berita atau informasi palsu/bohong.

“Semakin tipis batas pembenaran dan kebenaran, untuk itu diperlukan kesiapan yang matang dari masyarakat dalam memanfaatkan media sosial,” ucap Bambang.

Bambang juga mengungkapkan sebuah hasil survei digital Microsoft yang menilai netizen Indonesia memiliki tingkat keberadaban (civility) yang rendah. Dari 32 negara yang disurvei, Indonesia ada di peringkat 29 atau yang terburuk di Asia Tenggara.

“Ujaran kebencian, caci maki di medsos santapan harian kita semua. Aliran informasi di medsos sudah diluar nalar akal sehat kita semua. Hoax terjadi bukan besifat natural – alamiah tapi by desain,” tegasnya.

Pendiri salam pelosok negeri Muhammad Basiq El Fuadi menambahkan, tantangan sekarang, hampir setiap hari dengan segala penunjang aktivitas, manusia tidak bisa lepas dari dunia ponsel dan gawai lainnya. Karena bergulirnya informasi di era digital sudah sangat cepat dan mudah.

Untuk itu, perlu ada kontrol yang baik dari (Pengguna) dalam mengakses internet agar tidak terbawa arus negatif. Misal, mengarah pada (pornografi, judi online, kecanduan game).

“Alih-0alih dapat memberi manfaat, malah terlena terhadap kemajuan teknologi digital yang dapat merugikan kita sendiri sebagai (Pengguna),” kata Basiq.

Adapun persiapan dan upaya menjadi pengguna internet yang beradab ialah upaya keluarga (Pengguna) memberikan contoh sebagai role model dalam penggunaan Internet. Contoh, memberi waktu/durasi serta tetap mengawasi dalam penggunaan internet.

“Upaya Keluarga (Pengguna) memberikan Teguran Verbal apabila beberapa penggunaan internet yang dirasa sudah tidak benar dan salah, agar anak tidak terjerumus kedalam pemakaian internet,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengingatkan sadari bahwa ilmu pengetahuan telah ada sebelum google berdiri. Artinya, situs pencarian informasi dalam internet ini masih relatif baru.

“Itulah sebabnya kita harus bijak bukan hanya mengandalkan informasi melalui internet sebagai satu satunya sumber pengetahuan. Peran Teknologi harusnya mendukung dan menunjang kapasitas agar lebih baik dan bijak,” ujarnya.

Koordinator Media dan Publikasi Seknas Jaringan GUSDURian Heru Prasetia menilai, pengguna dapat mencapai kecakapan digital jika tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital.

“Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya. perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama,” kata Heru. (Kds)

Catatan:

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.