Pilpres 2024 Disebut Pengamat Seperti Arena Perang Bebas

by
Peluang, Ujang Komarudin
Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Dr. Ujang Komarudin. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin memprediksi pemilihan presiden dan wakil presiden pada pemilihan umum (Pemilu) 2024, bakal seru dan ramai. Hal ini tak lain karena calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres) tidak ada incumbent, sehingga pertarungan pilpres nanti seperti arena perang bebas.

“Setiap pasangan calon dan partai koalisinya, akan berusaha untuk menang dengan cara apa pun termasuk bisa dengan main curang,” kata Ujang Komarudin menjawab beritabuana.co di Jakarta, Minggu (31/10/2021).

Apalagi pada pilpres 2024 nanti, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sudah tidak maju lagi sebagai capres cawapres.

Seperti diketahui, sejumlah nama telah meramaikan bursa capres dan cawapres untuk pilpres 2024. Menariknya, tokoh yang akan bersaing pada pilpres nanti adalah mereka yang sedang aktif dalam sistem kekuasaan saat ini, seperti Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Selain itu ada juga nama Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua Umum DPP PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar juga meramaikan bursa capres ini. Lebih seru lagi, tokoh yang saat ini menjabat Gubernur tetapi namanya kuat dalam pencapresan adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Ujang memperkirakan, masih akan ada nama yang muncul sebagai kandidat capres atau cawapres di luar nama-nama tersebut, atau dari tokoh yang saat ini berada di luar sistem kekuasaan.

Menurutnya, nama-nama tokoh tersebut berharap bisa maju sebagai capres maupun cawapres. Tetapi kata dia, tidak mungkin juga semuanya bisa masuk di bursa capres dan cawapres.

Sebab tambah Ujang, untuk bisa menjadi capres, paling tidak mesti memenuhi dua syarat. Pertama, mesti punya partai politik dan didukung oleh koalisi partai, dan syarat kedua memiliki elektabilitas tinggi.

“Nah saat ini, capres dan cawapres masih ada plus dan minusnya. Pemilik partai atau ketua umum partai, dia punya tiket. Namun masih banyak yang elektabilitasnya rendah. Begitu juga sebaliknya, yang tak punya tiket, memiliki elektabilitas lumayan,” ujar Ujang.

Menjawab pertanyaan, dia mengatakan, idealnya jumlah pasangan capres/cawapres pada pilpres 2024 nanti 4 pasangan calon, bukan 2 pasangan calon. Dengan 4 pasangan calon kata Ujang, tidak akan terjadi polarisasi dan agar juga masyarakat banyak diberi pilihan banyak capres/cawapres.

“Menurut saya, ideal nya 4 pasangan calon, bukan 2 pasangan calon,” ujarnya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *