Gunakan Isu Kecurangan dalam Proses Quick Count Pilpres 2024, Taktik Basi

by
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Taktik basi. Isu dugaan kecurangan yang dilakukan kubu Prabowo Subianto-Gibfran Rakabuming Raka dalam proses hitung cepat atau quick count Pemilu 2024, yang diungkapkan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD., lewat tim pemenangan dan parpol pengusung.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada awak medika di Jakarta, Kamis (22/2/2024) menyoroti dua rival Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 tersebut.

Jerry pun heran dengan adanya tuduhan dugaan kecurangan hitung cepat yang muncul. Dia mengingatkan, saat Pilkada DKI dan Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo juga menang berdasarkan hasil hitung cepat.

“Kalau Anies dulu dia berpidato kemenangan 2017 saat quick count usai diumumkan sebelum real count. Begitu pula Ganjar saat kemenangan di Pilkada Jateng dia mengumumkannya dan hasil ini membuat dia menang,” katanya lagi.

Menurut dia, penggiringan isu yang terjadi sulit untuk merubah hasil Pemilu. Karena, taktik yang digunakan oleh kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud, sudah basi. Bahkan ia menilai, gerakan tersebut merupakan kemashalatan politik yang sengaja dipermainkan dengan cara menyuarakan seolah ada dugaan kecurangan dalam pemilu.

“Memang (yang kalah) mereka akan banyak alasan dan dalih soal kecurangan pemilu,” ujar Jerry seraya menyarankan seharusnya mereka mengakui kekalahan dalam proses Pemilu 2024, dan tidak perlu ada upaya menggagalkan keunggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. (Ery)