Empat Tahun Firmanmu, Perubahan itu Nyata

by
Empat tahun kepemimpinan Paket Firmanmu, pasangan Jefry Riwu Kore dan Hermanus Man

BERITABUANA.CO, KUPANG – Tepat Empat tahun kepemimpinan Firmanmu yakni Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore dan Wawali, Hermanus Man, Minggu (22/8/2021) Agustus 2021, banyak perubahan nyata untuk Kota Kupang.

Sesuai dengan semangat “Ayo Berubah” yang terus digelorakan. Visi pasangan tersebut “Terwujudnya Kota Kupang yang Layak Huni, Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera dengan Tata Kelola Bebas KKN.”

Sedangkan misinya adalah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Sehat, Cerdas, Berakhlak, Profesional dan Berdaya Saing (Kupang Sehat-Cerdas), mengembangkan perekonomian Kota Kupang yang berdaya saing dengan meningkatkan peran swasta (Kupang Makmur), meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengembangkan budaya kota yang tertib, aman, kreatif dan berprestasi dalam menunjang kota jasa (Kupang Bagaya-Berprestasi), mempersiapkan Kota Kupang menuju Metropolitan yang berwawasan lingkungan (Kupang Hijau), meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan transparansi pengelolaan keuangan (Kupang Jujur) serta membangun Kota Kupang sebagai rumah besar persaudaraan dan kerukunan (Kupang Rukun dan Aman).

Dalam menjalankan program-program mewujudkan visi misi, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT maupun Pemerintah Pusat (Pempus). Melalui kerja sama yang baik, setiap tahun, pembangunan fisik di Kota Kupang terus dilakukan, untuk dinikmati masyarakat Kota Kupang.

Berdasarkan data dari APBD Kota Kupang dan LPSE Kota Kupang, untuk tahun anggaran 2018 hingga 2021 (Agustus), pembangunan fisik berupa fasilitas publik di Kota Kupang mencapai Rp 450 Miliar lebih. Artinya setiap tahun anggaran Pemkot Kupang mengalokasikan rata-rata Rp112.000.000.000, untuk pembangunan fisik atau 10 persen APBD Kota Kupang. APBD Kota Kupang sebesar Rp 1 Triliun – Rp 1,2 Triliun per tahun.

Berdasarkan data APBD dan LPSE Kota Kupang, alokasi anggaran terbesar adalah untuk pembangunan jalan, trotoar dan kanstin yaitu sebanyak 98 pekerjaan. Totalnya mencapai Rp 196.511.000.000 atau rata-rata per tahun sebesar Rp 49 miliar. Untuk pembangunan gedung kantor, sekolah, Puskesmas, rumah sakit dan gedung publik lainnya total anggarannya sebesar Rp147 miliar.

Sedangkan untuk lampu jalan, lampu hias dan ornamen mencapai Rp20-an miliar. Khusus untuk air bersih, selain dari APBD, Kota Kupang mendapat bantuan dari Kementerian PUPR yakni pembangunan SPAM Kali Dendeng yang sementara dikerjakan. Anggarannya mencapai Rp 369 miliar. Proyek ini dikerjakan dalam dua tahap.

Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore, Senin (23/8/2021) menjelaskan, sejak memimpin Kota Kupang pada tahun 2017 lalu, ia ingin mengubah wajah kota ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, fokus memperbaiki dan membangun berbagai infrastruktur, mulai dari jalan raya, drainase, trotoar, marka jalan, dan lampu jalan.

“Anggaran memang banyak sekali kita drop ke infrastruktur, untuk membenahi wajah kota ini. Kita ingin semua ruas jalan di kota ini diaspal dengan baik, semua ruas jalan juga harus terang benderang di malam hari,” kata Jefry Riwu Kore.

Mantan anggota Komisi X DPR RI ini menjelaskan, dirinya sadar betul anggaran Kota Kupang tidak cukup. Oleh karena itu, harus meminta bantuan Pempus maupun Pemprov NTT.

“Hasilnya kita bisa dapat ratusan miliar masuk ke Kota Kupang untuk membangun infrastruktur kita. Ada yang untuk jalan, trotoar, drainase, seperti di Jalan Timor Raya, Jalan Piet Tallo, jalan lingkar luar dan menuju bandara,” kata Jefry Riwu Kore.

Ia menambahkan, Pemkot Kupang juga terus menggenjot pembangunan irigasi dan air bersih. Oleh karena itu, Pemkot membangun beberapa sumur bor dan reservoar di beberapa tempat. Dan saat ini sedang dibangun SPAM Kali Dendeng oleh Kementerian PUPR. “Untuk air bersih ini kita bersyukur, karena dibantu pusat.

Anggarannya hampir Rp 200 Miliar untuk program ini, dan kita harapkan masyarakat mendukung supaya pekerjaannya lancar,” jelas Jefry Riwu Kore.

Selain itu, tambah Jefry Riwu Kore, Pemkot Kupang juga memberi perhatian kepada masyarakat kurang mampu, melalui program bedah rumah. Program ini baru dua tahun dilaksanakan, yakni pada 2020 dan 2021.

Pada tahun 2020 terdapat 40 unit rumah dibangun. Sedangkan 64 unit dibangun tahun ini. Dengan demikian, totalnya sebanyak 104 unit.

“Masih banyak saudara-saudara kita yang rumahnya tidak layak, sehingga program ini akan kami lanjutkan terus, sehingga kami minta dukungan masyarakat dan juga teman-teman dewan,” ungkapnya.

Selain pembangunan fisik, kata Jefry Riwu Kore, Pemkot Kupang juga membantu masyarakat dengan beberapa program sosial ekonomi, seperti bantuan seragam dan buku-buku untuk siswa SD dan SMP, kacamata untuk para lansia, perlengkapan liturgis untuk rumah ibadah, beasiswa, raskin plus, bantuan fasilitas untuk UMKM seperti gerobak, tenda dan cool box hingga kapal ikan dan perlengkapan penangkapan ikan.

Selain itu ada juga bantuan perlengkapan untuk usaha meubel dan bantuan pelatihan untuk usaha kecil lainnya.

Jefry Riwu Kore menegaskan, tersisa satu tahun kepemimpinannya bersama dr. Hermanus Man akan dimaksimalkan, untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Karena masih banyak usulan masyarakat yang harus diperjuangkan.

Oleh karena itu, kata Jefry Riwu Kore, berbagai usulan masyarakat akan dirumuskan dalam program kerja pada tahun anggaran 2022 nanti. Progam-program ini akan dimasukkan dalam RAPBD dan akan dibahas bersama DPRD Kota Kupang.

“Kita butuh anggaran yang cukup banyak untuk perbaikan jalan, drainase dan trotoar, rehab gedung sekolah, Puskesmas, untuk penghijauan, penambahan lampu jalan dan termasuk bedah rumah. Masih ada ratusan rumah yang menunggu untuk kita bedah,” kata Wali Kota.

Lebih lanjut Jefry Riwu Kore menuturkan, saat ini pemerintah dalam kondisi sulit, karena hantaman badai covid-19. Oleh karena itu, banyak anggaran yang tersedot untuk penanganan pandemi, baik untuk membangun fasilitas medis, obat-obatan maupun untuk bantuan sosial.

“Anggaran kita terpaksa dipotong banyak untuk covid-19, tapi dengan anggaran yang sedikit ini, kita berupaya untuk memaksimalkannya untuk kebutuhan masyarakat kita,” tandas Wali Kota.

Pada kesempatan itu, Jefry Riwu Kore juga meminta masyarakat tetap optimis, karena pemerintah terus bekerja sungguh-sungguh untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Masyarakat diminta tetap taat Protokol Kesehatan (Prokes), dengan demikian ikut membantu pemerintah mengatasi pandemi.

Jika pandemi ini selesai, maka ekonomi akan pulih kembali, dan anggaran bisa dipakai untuk membangun fasilitas publik yang ada.

“Mari kita juga berdoa agar pandemi ini cepat berakhir sehingga pembangunan bisa normal kembali. Saya mengimbau masyarakat Kota Kupang tetap taat Prokes, melaksanakan instruksi pemerintah sehingga pandemi ini bisa selesai,” pungkas Jefry Riwu Kore. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *