Cegah dan Tanggulangin Penularan Covid-19, Bamsoet: Jangan Melonggarkan Prokes 

by
Ketua MPR RI Bambang Soesato

BERITABUANA. CO, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meyakini bahwa sampai saat belum ada seorang pun bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Sebab itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak gegabah dalam melonggarkan Prokes atau PPKM.

Prokes atau PPKM itu, menurut Bambang Soesatyo, adalah senjata yang paling utama dapat menangkal penularan COVID-19, disamping terus mempercepat aksi vaksinasi agar tercipta herd community.

Bamsoet, biasa Bambang Soesatyo disapa, menjelaskan, pengalaman buruk Amerika Serikat (AS), Israel serta Inggris layak dijadikan contoh kasus pembelajaran. Pekan keempat April 2021, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pemerintah AS melonggarkan aturan prokes Covid-19. 

Karena sudah banyak warga AS yang menerima vaksinasi, peraturan yang mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan tidak lagi diwajibkan. Sebelumnya, Israel  juga mengumumkan kebijakan pelonggaran yang sama. Inggris pun cenderung melonggarkan ketentuan Prokes selama berlangsungnya turnamen sepak bola Piala Eropa 2020.

Akibat pelonggaran Prokes itu, AS, Inggris dan Israel kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.  Memasuki pekan kedua Agustus 2021, jumlah tambahan kasus baru per hari di AS bisa mencapai 100.000 kasus. Rumah sakit di beberapa negara bagian  AS sempat kewalahan karena lonjakan jumlah pasien itu. Di Israel, kendati 80 persen warga dewasa sudah menerima vaksinasi, pelonggaran Prokes justru menyebabkan terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19.

Banyak negara sudah belajar dari pengalaman AS, Israel dan Inggris itu, dan semuanya tidak ingin gegabah melonggarkan Prokes.

“Nah, untuk menghindari gelombang ketiga penularan Covid-19, Indonesia tidak boleh gegabah melonggarkan Prokes. Apalagi, persentase penduduk yang sudah divaksinasi belum proporsional,” kata Bamsoet dalam keterangan persnya, Sabtu (21/8/2021).

Bamsoet memaparkan, puncak penularan Covid-19 gelombang kedua di dalam negeri dengan banyak cerita pilu itu hendaknya mendorong semua elemen masyarakat semakin cerdas dan bijaksana menyikapi ancaman virus Corona.

Saat ini, lanjut dia, pengendalian pandemi sudah menunjukan kecenderungan positif, dan kecenderungan ini menjadi modal awal bersama untuk mencegah musibah berikutnya.

Jadi, yang harus dan mesti ditaati saat ini adalah, biasakan mematuhi Prokes agar Indonesia terhindar dari gelombang ketiga penularan Covid-19.

“Salah satu tolok ukur kemampuan itu adalah mencegah atau meminimalisir jumlah kematian pasien Covid-19. Jika kematian akibat infeksi Covid-19 masih tinggi, itu pertanda sistem layanan kesehatan publik negara bersangkutan belum efektif,” tutup Bamsoet. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *