Hadiri AMTWG, Indonesia Minta Tindaklanjuti Penerapan EDI di Pelabuhan ASEAN

by
Plt. Kasubdit Angkutan Laut Negeri Kemenhub, Yudhonur Setyaji (kiri) dan delegasi saat pertemuan AMTWG di Thailand secara virtual.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Indonesia melalui Kementerian menghadiri pertemuan ASEAN Maritime Transport Working Group (MTWG) ke-40 di Thailand. Delegasi Indonesia diketuai oleh Plt. Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri, beranggotakan perwakilan dari tiap-tiap Direktorat di Ditjen Perhubungan Laut, Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerjasama Internasional (PFKKI) Kementerian Perhubungan, dan Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri.

“Pertemuan AMTWG ke-40 ini diselenggarakan secara virtual, diikuti oleh seluruh negara ASEAN, dan bertindak selaku Chairman adalah Mr. Somchai Sumanuskajonkul, Deputy Director General of Marine Department of Thailand. Sedangkan posisi Vice Chairman dipegang oleh Ms. Tran Thi Tuyet Mai Anh, Director of International Cooperation Department of Vietnam,” ungkap Yudhonur Setyaji, Plt. Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri  di Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Yudho mengungkapkan, terdapat beberapa agenda penting yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Indonesia, antara lain terkait dengan Implementasi Electronic Data Interchange (EDI) di Pelabuhan-Pelabuhan ASEAN.

Hal lainnya, lanjut Yudho, pembentukan mekanisme koordinasi nasional antara infrastruktur di pelabuhan dan jalan untuk menciptakan akses yang lebih baik ke pelabuhan.

Ia menyebutkan terkait adanya peningkatan kapasitas dari 47 Pelabuhan di ASEAN yang telah ditentukan, di mana 14 di antaranya adalah Pelabuhan di Indonesia, serta perkembangan operasi dan keberlangsungan Pelayaran RoRo rute Dumai-Melaka dan juga Bitung-Davao/General Santos.

Hal lain yang juga penting untuk dibahas, jelas Yudho, adalah terkait peningkatan sistem navigasi dan sarana keselamatan sesuai dengan standar internasional, pengembangan dan implementasi dari kebijakan menuju bahan bakar dan kapal yang lebih bersih, implementasi Maritime Labour Convention (MLC) 2006, ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF), serta progres dari aktivitas-aktivitas di bawah kerjasama dengan IMO.

Yudho mengatakan, pada pertemuan ASEAN MTWG ke-40 yang diselenggarakan selama dua hari ini, negara-negara ASEAN diminta untuk menyampaikan informasi terbaru tentang mekanisme koordinasi nasional antara infrastruktur di pelabuhan dan jalan untuk akses yang lebih baik ke pelabuhan.

“Terkait hal ini, Indonesia menyampaikan bahwa koordinasi pembangunan akses jalan dari dan ke pelabuhan dimotori oleh Kemenko Perekonomian, sedangkan pembangunan jalan merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum, dan pembangunan infrastruktur Pelabuhan merupakan wewenang Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Sebagai informasi, tambah Yudho, AMTWG adalah pertemuan ASEAN di tingkat teknis yang membahas program dan kegiatan di sektor transportasi laut dibawah Kuala Lumpur Transport Strategic Plan (KLTSP) 2016-2025. Adapun KLTSP adalah rencana induk 10 tahun untuk sektor transportasi ASEAN, yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi regional.

Menurutnya, melalui AMTWG negara-negara Anggota ASEAN akan menjalin kerjasama dengan mitra dialog seperti Cina, Jepang, dan Republik Korea, serta mitra internasional seperti Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengenai kepentingan bersama untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan dalam sektor transportasi laut.

“Dari hasil pertemuan ASEAN MTWG ini kemudian akan dilaporkan pada tingkat Pertemuan yang lebih tinggi, yaitu Senior Transport Officials Meeting (STOM), yang selanjutnya akan dilaporkan lagi pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu ASEAN Transport Ministers Meeting (ATM),” tutup Yudho. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *