BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengapresiasi langkah pemerintah yang mau memberlakukan pembatasan kegiatan di Jawa dan Bali mulai tanggal 11 – 25 Januari. Hal tersebut diharapkan sebagai usaha mencegah peningkatan penularan Covid-19, khususnya di daerah dengan kasus Covid-19 yang memburuk.
“Pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya mengerem penularan virus Corona,” kata Rahmad di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Bersamaan dengan langkah pemerintah tersebut, Rahmad Handoyo, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan pentingnya ketegasan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Dia mendesak pemerintah daerah untuk semakin keras dalam menegakkan protokol kesehatan (Prokes).
“Tugasnya aparat keamanan, TNI dan Polri bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keterlibatan institusi TNI dan Polri bersama Satpol PP untuk lebih di intensif kan dalam penegakan wibawa Prokes,” imbuhnya.
Menurut Rahmad Handoyo, kasus Covid-19 di Indonesia masih banyak dan bersirkulasi di masyarakat. Karena itu dia mengajak masyarakat untuk bergotong royong mengatasi penyakit menular ini.
“Data data pasien yang terpapar positif Covid terus mengalami kenaikan dan beberapa hari terakhir naik diatas 8 ribu yang terpapar. Ini berdampak kepada kondisi keterisian Rumah Sakit dan terkhusus ICU di RS juga mengkuatirkan,” katanya.
Karena situasi dan perkembangan demikian lah menurut Rahmad pemerintah mengambil langkah cepat dan darurat, yaitu membatasi kegiatan masyarakat, ke kantor, jam operasional pusat perbelanjaan, pembatasan orang berkerumun.
“Dan untuk beberapa hari ke depan tentu akan terus di evaluasi,” katanya seraya berharap kebijakan ini berdampak pada penurunan angka Covid-19.
Dikatakan lagi, semua pihak supaya benar-benar memperhatikan bahwa semakin banyak yang membutuhkan Rumah Sakit dan semakin banyak membutuhkan ICU. Sedangkan ketersediaan juga mengkuatirkan.
Untuk itu, dia mengingatkan, agar informasi ini sampai ke rakyat akan resiko besar bila orang sakit serius tidak tersedia Rumah Sakit.
“Untuk itu dalam membantu dan kerjasama akan situasi seperti ini saya dan kita semua untuk benar benar patuh dan taat terhadap protokol kesehatan. Hanya dengan protokol kesehatan yang efektif menyelamatkan kita, namun sebaliknya abai protokol kesehatan adalah lonceng dan alarm bahaya mengintai lingkungan dan rumah kita,” pungkasnya. (Asim)