BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, pembangunan persemaian dilakukan secara utuh meliputi pembangunan fisik produksi bibit, didukung oleh kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional bahkan internasional, manajemen persemaian, serta peningkatan sumber daya manusia ahli benih dan bibit tanaman kehutanan.
“Di setiap unit persemaian akan memproduksi bibit hingga di atas 10-15 juta pertahun dengan tanaman yang bernilai ekologis dan ekonomis sesuai arahan Presiden. Pembangunan persemaian dilakukan pada Januari tahun 2021 dan akan ditata manajemen perbenihan yang baik sesuai arahan Presiden,” ujar Siti Nurbaya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020).
Menteri LHK Siti Nurbaya sendiri ikut mendampingi Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi Pusat Perbenihan di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Jumat pagi (27/11/2020) lalu. Kunjungan kali ini untuk melihat lokasi yang nantinya akan dibangun Pusat Perbenihan skala besar.
Lebih lanjut Menteri Siti mengatakan, kebijakan untuk membangun persemaian dilakukan dalam konsep yang utuh, meliputi pembangunan fisik produksi bibit, didukung oleh kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional bahkan internasional, manajemen persemaian, serta peningkatan sumber daya manusia ahli benih dan bibit tanaman kehutanan.
Diungkapkan Menteri LHK, sejak tahun 2019 lalu, Pemerintah melakukan langkah korektif dalam hal pemulihan lingkungan. Pusat-pusat persemaian dengan pola Kebun Bibit Rakyat, Kebun Bibit Desa dan Persemaian Permanen yang ada selama ini, masih sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan mengatasi kerusakan lingkungan. Hal tersebut juga mendasari pemerintah membangun persemaian skala besar di beberapa wilayah.
Selanjutnya, kata Siti Nurbaya, penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan dana APBN juga ditingkatkan dari 23.000 Ha rata-rata pertahun sampai dengan 2018, menjadi 230.000 Ha pada tahun 2019. Namun, dengan adanya Pandemi Covid-19 terdapat penyesuaian sehingga terlaksana 168.000 Ha atas dukungan APBN 2020 dan rehabilitasi kewajiban swasta pemegang ijin tambang.
Padat karya penanaman mangrove dalam rangka pemulihan ekonomi nasional juga dilakukan hingga seluas 16.000 Ha tahun 2020, sebelumnya penanaman mangrove hanya rata-rata dibawah 2.000 Ha pertahun. Presiden menegaskan pula untuk dapat dilaksanakan rehabilitasi mangrove seluas 630.000 Ha, dan diperintahkan kepada Menteri LHK untuk dibangun persemaian skala besar untuk mangrove setidaknya sebanyak 2 unit.
“Saya segera konsolidasikan jajaran KLHK untuk pembangunan Nursery Centre ini. Khusus di Rumpin akan kita kembangkan dari persemaian yang ada, yang dibangun dengan kerja sama Korea Selatan-Indonesia tahun 2008-2019, yang masih terbatas pada bobot teknik kultur jaringan dan kebun bibit percobaan, bukan skala produksi tapi hanya pada skala lab untuk pelatihan,” papar Menteri Siti.
Menurut Menteri Siti, rencana Pusat Perbenihan dan Riset Hutan Tropika Rumpin ini akan menjadi pedoman teknis pembangunan paralel pada 5 (lima) persemaian modern lainnya di Indonesia.
“Semua akan dibangun start 2021, diawali Rumpin pada bulan Januari kemudian menyusul paralel di 5 lokasi lainnya. Rancangan dan anggaran sudah ada, semua siap dilaksanakan dan akan disesuaikan dengan arahan Presiden,” ungkap Menteri Siti.
Garap 6 Nursery Centre
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020). Dari sini ditargetkan bisa produksi 16 juta bibit.
“Ini adalah sebuah lokasi pembibitan yang ingin kita persiapkan. Kita harapkan nanti tahun depan, 2021, sudah selesai dan sudah berproduksi. Dari sini akan bisa diproduksi kurang lebih 16 juta bibit,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan kebijakan pembangunan nasional dalam bidang infrastruktur dan ekonomi, harus selalu diiringi dengan pemulihan lingkungan. Ditandai dengan rehabilitasi penanaman pohon. Langkah penanaman harus disiapkan secara konseptual, dengan diawali persemaian modern.
Hadir mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Hudoyo.
Dikatakan Presiden, bibit-bibit yang diproduksi tersebut akan didistribusikan ke lokasi atau wilayah yang sering mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Namun, selain fungsi ekologi, Jokowi berharap agar pusat perbenihan tersebut juga akan menanam tanaman-tanaman yang memiliki fungsi ekonomi.
“Tadi saya berpesan untuk pembibitan di Rumpin, Bogor, ini agar ditanam tanaman-tanaman yang punya fungsi ekologi maupun fungsi ekonomi. Karena ke depan kita ingin mengembangkan green economy,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, kita akan menyelesaikan sebanyak 6 lokasi nursery centre yang saat ini sudah disiapkan lokasinya dan konstruksi akan dilaksanakan mulai Januari 2021. Direncanakan dengan manajemen yang juga dipersiapkan maka dalam waktu selama 18 bulan pekerjaan, sudah akan dapat beroperasi menghasilkan.
Ke-enam lokasi itu meliputi:
1) Persemaian modern Rumpin di Kab Bogor, Prov. Jabar, seluas 128-159 Ha. Persemaian ini direncanakan menghasilkan 15-16 Juta bibit pertahun.
2) Persemaian Modern kawasan IKN seluas 120 Ha, berlokasi di Kawasan Hutan Produksi, Desa Mentawir, Kec. Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara, Prov Kaltim. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 15 juta bibit/tahun yang akan diperuntukkan untuk keperluan rehabilitasi hutan dan lahan serta estetika di kawasan Ibu Kota Negara dan sekitarnya dengan jenis tanaman meliputi tanaman hutan, tanaman buah- buahan dan tanaman estetika (Tabebuya dan Jacaranda).
3) Persemaian Modern Daerah Pariwisata Danau Toba seluas 37,25 Ha berloaksi di Kawasan Hutan Lindung Blok Sibisa, Desa Motung, Kec. Ajibasa, Kab. Toba, Prov Sumut. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit/tahun yang akan menunjang Destinasi Wisata Super Prioritas Danau Toba dengan jenis tanaman meliputi tanaman hutan, tanaman buah-buahan dan tanaman estetika dengan tanaman unggulan Maccadamia tetrafolia dan Maccadamia integrifolia.
4) Persemaian Modern Labuan Bajo seluas 30 Ha, berlokasi di Kawasan Hutan Produksi Satar-Kodi, Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat Kab, Prov NTT. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit/tahun yang akan menunjang Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo dengan jenis tanaman meliputi tanaman hutan,
5) Persemaian Modern Mandalika seluas 32,25 Ha berlokasi di Kawasan Hutan Lindung, Rembitan-Sengkol, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah, Provinsi NTB. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit/tahun yang akan menunjang Destinasi Wisata Super Prioritas Mandalika dengan jenis tanaman meliputi tanaman hutan, tanaman buah- buahan dan tanaman estetika dengan jenis tanaman unggulan bougenville (Bougainvillea glabra) sesuai dengan ikon wisata daerah tersebut yaitu Pink Mandalika.
6) Persemaian Modern Likupang seluas 30.33 Ha berloaksi di Kawasan TWA Batu Putih, Batu Putih Bawah, Kec. Ranowulu, Kota Bitung, Prov Sulawesi Utara. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit/tahun yang akan menunjang Destinasi Wisata Super Prioritas Likupang dengan jenis tanaman meliputi tanaman hutan, tanaman buah- buahan dan tanaman estetika diutamakan tanaman endemik Sulawesi. (Kds)