Seni Itu Apa dan untuk Siapa?

by
Brigjen Pol. CDL

MEMBAHAS seni dg kata kata bisa beragam walau prinsipnya sama karya dan indera saling menyapa shg ada rasa. Menjelaskan seni ke yg g paham spt menjelaskan rasa durian kpd orang yg tdk pernah makan durian. Kaitannya cipta karsa dan karya dalam getaran jiwa yg ditangkap indera menghasilkan suatu rasa. Greng itu kata pelukis widayat. Seni jg sbg pelipur lara atau keseimbangan jiwa dlm kehidupan sosial. Ketika ada rasa maka getaran indera lpd sesuatu akan nyambung dlm greng td.

Seni kelas tinggi berada di kawasan elit dlm lingkungan gemerlap dunia. Namun ada jg seni di kelas menengah ke bawah jg bagi yg miskin papa hingga orang gila. Kemampuan mencicipi nikmatnya seni ini mnrt saya spt kemampuan melihat jiwa merasakan cipta karsa dan karya melalui indera. Tak peduli itu kasar high class atau kelas pinggir kali kelas jalanan kelas kumuh yg bau dan sarat sampah sekalipun.

Kita lihat karya2 dede eri supria yg menggambarkan kehidupan pinggir kali yg sarat sampah sungai mampet mjd sesuatu yg indah. Jatilan dan kobro siswo yg tak kalah kika dibanding gang nam style. Karya van gogh ttg sepatu atau kamar tidurnya mjd ikonik walaupun dlm kondisi serba terbatas jauh dr mewah. Seni memang bukan milik orang2 istana saja bukan milik orang2 kaya tetapi milik manusia. Semua manusia berhak menikmatinya. Seni bukan hanya di atas ttp ada dibtengah bahkan di bawah bahkan hingga bawah sekali.

Sujud kendang almarhum pengamen dg kendang tunggal dg lagu yg tdk umum ttp dinikmati dan mampu menghibur walau dijajakan dr pintu ke pintu. Cak kartolo dan cak sapari dg jula julinya mampu memberikan pelipur lara bagi warga masyarakat jawa timur. Komik gareng petruk, komik wayang, komik super hero, cerita silat dll jg memberikan pencerahan. Masmundari dg karya damar kurung nya, pak gepuk dg wayang suketnya, citro waluyo dg gb2 nya yg naif, pelukis sokaraja hingga nibtanjung dg brut art nya. Semua memberikan getaran karya yg ditangkap indera terhubung mjd rasa penjaga peradaban dan keteraturan sosial.

Dengan adanya era digital cerita lama baru bisa ditampilkan kapan saja tak lagi sebatas yg di istana melainkan yg di pinggir2 jalan rayapun bisa mengakses seketika. Seni bukan semata mata hanya yg disuguhkan dlm kategori yg harganya tinggi, atau milik orang2 terkenal terpercaya terpandang berpendidikkan tinggi semata. Semua manusia berhak menikmatinya.

Drama kehidupan masyarakat kebanyakanpun tak kalah menariknya dg cerita2 gedongan. Lihat saja si doel anak betawi, bajaj bajuri, lenong rumpi dsb. Ketoprak wayang mbeling ludruk dll jug mjd pelipur lara. Dagelan mataram basiyo dkk, grup lawak peyang penjol, kijing miring dicintai warga masyarakat krn kejenakaanya. Seni mmg opo anane ora digawe gawe. Kejujuran ketulusan hatibdi dalam berkesenian jg membangkitkan daya untuk bertahan hidup walau di bawah garis kemiskinan. Seni tetap menjadi penjaga kewarasan dan beradabnya manusia.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *