Tarif Dagang Baru: AS dan Eropa Makin Rapuh

by

BUKAN CINTA yang membuat dunia berputar! Melainkan aliansi untuk pencapaian bersama”. (Fred Allen, Penulis AS: 1894-1956).

Terkejut! Itulah gambaran di “wajah” eksportir utama Eropa ke Amerika Serikat (AS): Perancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Irlandia. Baru saja reda dan sentimen ekonomi membaik. Kini kembali “meliuk-liuk”.

Tak terduga! Selepas makan malam dengan investor di Gedung Putih, Presiden Trump memberi “palu godam” baru. Kali ini,  bukan kepada China, seteru dagang klasiknya. Tapi, terhadap aliansi tradisionalnya sendiri. Eropa!

Guncangan dan “kelumpuhan” pasar, bisa saja terjadi. Bila Trump sungguh-sungguh merealisasikan “ancaman” tarif 50 persen bagi barang-barang impor Uni Eropa (UE) yang masuk AS, per 1 Juni. Seminggu lagi.

Tidak sampai dua minggu terakhir. Sentimen ekonomi membaik. Setelah terjadi kesepakatan antara “dua raksaksa” dagang (AS-China), yang mengoreksi dan memangkas tarif ekspor-impor mereka.

AS merubah tarif  secara resiprokal 145 persen, menjadi 30 persen. Sementara China, menurunkan tarif barang AS yang masuk ke China: dari 125 persen menjadi 10 persen.

Sentimen positif pemangkasan tarif keduanya, sangat menjanjikan. Setidaknya pada komoditas logam, emas (Aurum/Au). Logam kuning yang sempat mencapai hampir harga 3.500 US$ per troy ounce (di atas Rp 2 juta per gram), turun drastis. Menjadi US$3.200-an per troy ounce (Rp 1,8-1,9 juta/gr).

Pemangkasan tarif yang disepakati berlaku per 14 Mei tersebut, akan berlangsung selama 90 hari (hingga pertengahan Agustus mendatang).

Sekalipun penurunan hingga 100 poin bersipat (sementara). Setidaknya mampu meredam keguncangan global  yang akan menyasar dunia, termasuk Indonesia. Namun, kini! Siap-siap!

Berdalih mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 250.000.000 ‘per year’ (setahun), antara AS-UE (Uni Eropa). Trump, mengumumkan tarif langsung sebesar 50 persen untuk “kawannya” sendiri, yang notabene adalah sekutu militer dan perdagangan tradisional di “trans-atlantic”.

Meskipun begitu, Trump memberi solusi kepada UE. Agar mengubah “planning” manufakturnya. Sehingga, ancaman Trump masih bisa dikoreksi.

Presiden ke-45 dan 47 AS ini memberi waktu satu minggu pada Uni Eropa (UE).  Tarif bisa berubah dari 50 persen menjadi nol (0) persen, bila UE mau memproduksi manufakturnya di AS.

Sebenarnya ini berawal dari pertemuan Trump dengan CEO Apple Inc., (perusahaan teknologi raksaksa). Trump mengkritik strategi manufakturnya yang dianggap merugikan AS.

Trump tidak berkenan iPhone yang di “design” (principal AS/Cupertino-California), namun dibuat di India, atau di negara lain. Logika para prinsipal sebenarnya lebih pada keekonomian. Di mana upah buruh di negara-negara seperti: India, Bangladesh, Vietnam, Indonesia, akan lebih hemat.

Pasar, kini kembali terguncang! Ketegangan perundingan tarif AS-UE yang diklaim Trump sebagai sulit diajak berunding. Kembali mengancam ekonomi global. Trump tetap menuding Uni Eropa mengambil banyak keuntungan dari AS dalam hal perdagangan (trading).

Bila tidak ada titik temu perundingan AS-UE hingga akhir Mei ini. Tarif dagang ‘resiprokal’ (timbal balik) sebesar 20 persen yang diberlakukan AS (sejak 2 April). Akan menggunakan tarif  baru sebesar 50 persen (seperti ancaman Trump).

Kalau sudah begini,  gejolak ekonomi kembali akan mengancam dunia. Harga Emas, bisa jadi bakal terkerek dengan “membonceng” sentimen negatif kenaikan tarif.  Dari 20 persen ke 50 persen.

Sekadar berpikir “nakal” dan “out of the box”! “Pure”-kah kenaikan tarif  Trump ini karena kebuntuan negosiasi AS-UE? Atau ada faktor geopolitik, atas sikap “keras dan tegas” Uni Eropa (UE) terhadap Israel (soal Gaza)?

Aliansi bersama AS-Eropa-Israel yang selama ini “kental”, memang terancam rapuh oleh peristiwa Gaza.

Inklusifitas dan dominasi tokoh-tokoh Yahudi AS di berbagai sektor: finansial, government, akademis, industri. Bisa jadi sangat mempengaruhi Trump dalam mengambil keputusannya.

Sekalipun terhadap aliansinya sendiri, Uni Eropa (UE).

Wallahualam Bishawab!

*Sabpri Piliang* – (Wartawan Senior/Anggota Dewan Redaksi www.beritabuana.co