Dukung Program Pemkot, Sekolah di Kota Kupang Ciptakan Inovasi Jaga Kebersihan

by
Lingkungan sekolah SDI Nasipanaf Penfui yang tampak bersih dan asri. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dalam mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, setiap sekolah menciptakan inovasi, dalam menjaga kebersihan dilingkungan Sekolah mereka.

Tak ayal kebersihan sekolah terjaga, meski masih membutuhkan sentuhan tambahan untuk menata lebih baik lagi.

Seperti yang tampak di SD Inpres Nasipanaf Kelurahan Penfui, yang memiliki program inovasi berupa lima menit memungut sampah, saat masuk pagi dan siang ketika selesai belajar.

“Siswa akan diminta untuk melihat sampah di sekitarnya. Lalu memungut untuk dibawa ke tempat sampah. Jadi itu tiap pagi dan siang hari,” kata Kepala SDI Nasipanaf, Kristina Pare Kodu.

Sejak dirinya menjabat di sekolah tersebut, keterlibatan dari orang tua dan guru hingga siswa terus ditingkatkan. Selain melaksanakan program tersebut, ada juga pemanfaatan lahan kosong untuk menanam pohon dan tanaman hortikultura.

Untuk langkah awalnya, pihak sekolah membangun pagar sekolah, agar tanaman tidak di makan ternak. Siswa juga diberi tanggungjawab untuk merawat pohon yang ditanam. Pepaya dan tanaman jenis lainnya ditanam pada area lahan kosong hampir 1 hektare itu.

Kristina sangat memberi dukungan terhadap berbagai program yang dijalankan pemerintah. Dengan berbagai infrastruktur yang ada, SDI Nasipanaf tetap memaksimalkan, agar siswa disekolah itu bisa mendapat proses belajar dengan baik.

Di SDI Nasipanaf memiliki 16 rombongan belajar dengan jumlah siswa 403. Jumlah siswa itu disiapkan 25 tenaga pendidik. Memang jumlahnya ini sangat pas dengan jumlah siswa. Bahkan tiap tahun selalu ada kenaikan siswa baru.

Diharapkan agar kedepan bisa ada tambahan ruang belajar, hingga titik pembuangan sampah yang lebih banyak lagi. Sebab, pihaknya sangat kesulitan ketika membuang sampah yang sudah dipilah-pilah terutama sampah plastik.

Begitu juga dengan SDI Naimata, memiliki inovasi tersendiri dalam menjaga kebersihan. Sekolah itu memiliki sebuah program bernama Operasi Semut. Inovasi itu berupa operasi pilih sampah, oleh para siswa dilingkungan sekolah.

Setiap kali masuk dan keluar jam sekolah, siswa akan diarahkan guru untuk memilih sampah disekitarnya hingga di batas pagar. Siswa diminta memperhatikan dengan saksama sampah-sampah agar tidak luput.

“Setelah itu baru mereka masuk ke kelas atau pulang ke rumah. Nanti mereka yang masuk siang juga sama, lakukan Operasi Semut,” tandas Kepala  SDI  Naimata,  Yovita  Lakteu.

Selain melakukan pembersihan sampah diluar ruangan, tiap siswa juga akan melakukan pembersihan ruang kelas sesuai jadwal yang telah dibagi.

Di sekolah itu punya program bakti sosial setiap akhir pekan yang diisi juga dengan program ekstrakurikuler seperti kelas bahasa.

Memang sejauh ini ada pemilihan sampah yang sudah dipilih. Sebab, tempat sampah yang masih minim. Sementara di kebersihan toilet, kata dia, siswa kelas VI akan bertanggung jawab untuk melakukan pembersihan dan menjaganya.

Jumlah siswa terdata 456 orang dengan tenaga pendidik berjumlah 19 rombongan belajar sesuai standar yang ditetapkan aturan pemerintah, yang didukung oleh 23 guru. (iir)