Selama Kampanye Pilkada, NTT Menduduki Provinsi Paling Rawan di Indonesia

by
Bawaslu Provinsi NTT gelar Konsolidasi dengan media. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Selama tahapan kampanye, Nusa Tengga Timur (NTT) menduduki peringkat pertama provinsi paling rawan di Indonesia.

Hal ini disampaikan anggota Bawaslu Provinsi NTT, Amrunur Muh. Darwan pada acara Konsolidasi media, di Suba Suka Resto, Sabtu (9/11/2024).

“Dari 29 indikator yang dipakai untuk memetakan potensi kerawanan, NTT menyumbang 17 indikator,” ujar Amrunur Darwan

Untuk pemetaan potensi kerawanan provinsi NTT di tahapan kampanye, jelas Amrunur Darwan, memotret ada dua yang paling rawan, yakni politik uang dan netralitas ASN, TNI/Polri.

“Sepanjang kampanye ini, ada terkonfrmasi dengan adanya laporan temuan bawaslu di kabupaten/kota, pertama terkait netralitas,” tegas Amrunur.

Diakui Marunur Darwan, hampir 50 persen Bawaslu kabupaten/kota yang melakukan penanganan soal netralitas, baik ASN maupun kepala desa.

“Ada yang sudah putus, ada yang masuk dalam penanganan tapi di pembahasan tidak bisa dilanjutkan, dan ada yang sampai ke penyidikan kemudian tidak bisa naik sampai putus,” terang dia.

Dinamika ini, lanjut Amrunur Darwan, memberikan gambaran bahwa yang di potret soal dimensi kerawanan pilkada, memang betul-betul terkonfirmasi dengan hasil pengawasan dan temuan yang dilakukan oleh Bawaslu, baik ditingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

“Kedua soal politik uang. Ini isu-isu krusial tahapan kampanye yang terpotret di awal, dan sekali lagi terkonfirmasi,” aku Amrunur Darwan.

Dia mengakui, sejauh ini pemberitaann berkenaan dengan potensi-potensi kerawanan, kaitannya dengan netralitas dan money politik masih dalam taraf yang normal, dan memberikan informasi edukasi kepada publik.

“Pemberitaan media berkaitan kerawanan, masih taraf normal, dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat,” tegas Amrunur Darwan. (iir)