BERITABUANA.CO, JAKARTA – Strategi perusahaan untuk menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group, IPCM atau PT Jasa Armada Indonesia Tbk, terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan tetap stabil.
“Dalam Laporan Keuangan Semester I 2024 pada 26 Juli 2024 secara konsisten membukukan peningkatan pendapatan sebesar 5,5% menjadi Rp598,8 miliar dari Rp567,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkap Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dalam keterangan persnya kepada beritabuana.co di Jakarta, Sabtu (27/7/2024).
Dikatakan, kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal sebesar Rp512,2 miliar atau 85,5% dari total pendapatan, sedangkan kontribusi jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 8,1% atau Rp48,8miliar.
Shanti menyebutkan, pendapatan jasa penundaan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 27,7% atau senilai Rp183,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp143,5 miliar. Hal ini, menurutnya, karena didukung peningkatan kinerja pada beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur.
Pada Pelabuhan Umum, tuturnya, juga mengalami peningkatan sebesar 14,7% menjadi Rp250,9 miliar dari sebelumnya sebesar Rp218,7 miliar YoY. Kemudian pada TUKS juga meningkat 9,6% menjadi Rp 115,8 miliar dari sebelumnya Rp105,6 miliar YoY.
Shanti mengemukakan, berdasarkan neraca keuangan kinerja IPCM menunjukkan kondisi yang sehat dengan peningkatan aset dari Rp1,52 triliun atau sekitar 4,4% dari posisi akhir tahun 2023 menjadi Rp1,59 triliun pada semester pertama 2024 yang didukung kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 10,8% dari Rp889,6 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp986,3 miliar pada akhir Juni tahun 2024 yang sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.
“Upaya kami dalam meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan. Ekspansi yang kami
lakukan di wilayah Indonesia Timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan yang semakin baik dan meningkat,” ujar Shanti, seraya menyebutkan RUPST pada 12 Juni 2024 menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan tahun buku 2023 berjumlah Rp157,6 miliar dipergunakan sebagai dividen final sebesar Rp118 miliar (kurang lebih 75%) atau sebesar Rp22,41 per lembar saham.
Hal ini, ucap Shanti, menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM. “IPCM masih berkomitmen kepada pemegang saham selain juga konsisten menjaga pertumbuhan Perseroan. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan harapan kepada para pemegang saham akan investasinya di saham IPCM,” tandasnya.
Lebih lanjut, Shanti menyatakan komitmen dan inisiatif IPCM mengedepankan prinsip ESG untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan serta mewujudkan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ditunjukkan pada aspek lingkungan dan pengembangan UMK.
“IPCM melalui perolehan penghargaan kategori ‘Gold Champion’ untuk program unggulan Penanaman Mangrove & Pengembangan UMK #TenunNyaman dari Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2024, dari total 46 perusahaan yang mendapatkan penghargaan pada ajang CSR perusahaan. Hal ini tentunya menjadi semangat bagi IPCM untuk terus konsisten dalam memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Yus)