Tingkatkan Kompetensi Pegawai Hulu Migas, SKK Migas Luncurkan Program Crossposting

by
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto secara resmi melaunching Program Crossposting hulu migas. (Foto: Humas SKK Migas)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Untuk mendukung peningkatan produksi minyak dan gas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong peningkatan kompetensi pegawai SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program crossposting antar pegawai di SKK migas dan KKKS.

Program crossposting hulu migas secara resmi di launching oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta, Rabu (11/10/2023), dengan penyematan ID Card kepada pegawai SKK Migas dan KKKS yang mengikuti program crossposting.

Pada acara tersebut juga ditandatangani kerjasama antara SKK Migas dengan Pertamina Hulu Energi terkait program crossposting di lingkungan SHU Pertamina.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah manajemen SKK Migas antara lain Shinta Damayanti, Benny Lubiantara, Wahju Wibowo, Kurnia Chaeri, Rudi Satwiko dan Eko Indra Heri. Dari KKKS, hadir antara lain pimpinan Pertamina Hulu Energi, Medco Energy, BP Berau, Petronas, Mubadala eni dan Harbour Energy .

“Hari ini, kita memulai lagi dengan program-program transformasi yang coba dibangun dihulu migas, agar sektor ini menjadi lebih kompetitif. Yang kita lakukan ini adalah transformasi lebih baik, bahwa hulu migas harus lebih agile, dapat merespon dengan cepat karena tantangan yang semakin ketat. Jika sebelumnya konflik Rusia-Ukraina telah memberikan dampak, maka konflik Israel-Palestina akan berpotensi menjadi tantangan baru bagi industri hulu migas,” kata Dwi.

Memperhatikan perkembangan yang ada, Dwi mengingatkan tentang potensi resesi yang dapat menyebabkan penurunan konsumsi energi yang dapat menyebabkan harga minyak dunia berpotensi turun. Selain itu, industri hulu migas juga harus mampu menghadapi isu lingkungan, yang akan menyebabkan meningkatnya biaya investasi. “Apa yang terjadi hari-hari ini telah kita antisipasi bersama di tahun 2019 dengan adanya rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 dengan obyektif pertama adalah meningkatkan produksi migas kemudian meningkatkan multiplier effect dan lingkungan berkelanjutan,” ujar Dwi.

Melaui program crossposting yang kita mulai hari ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kolaborasi dan komunikasi yang telah dibangun oleh SKK Migas dan KKKS. “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi enabler terpenting dalam upaya peningkatan investasi dan aktivitas di hulu migas di Indonesia,” imbuh Dwi.

Diharapkan melalui program crossposting pekerja mampu mengoptimalkan dan mengembangkan kompetensinya melalui benchmarking terhadap lingkungan kerja baik di KKKS dan SKK Migas, sehingga mampu mencari solusi dan perbaikan sistem atas tantangan dan hambatan yang terjadi selama ini.

Dwi menyampaikan dengan adanya program crossposting, maka penugasan pegawai SKK Migas di KKKS adalah cara agar pegawai tahu kondisi nyata dilapangan, dan keberadaan pegawai KKKS ke SKK Migas agar bisa mengetahui arah dan strategi di tingkatan regulator bagaimana mengelola industri hulu migas. Harapannya sekembalinya mereka ke institusi masing-masing dapat memberikan percepatan dalam proses-proses yang ada di institusinya.

“Dulu proyek-proyek hulu migas dipersepsikan biayanya mahal dan lama, hari-hari ini kita telah bertransformasi, dan untuk salah satu penemuan Giant Discovery dunia di Geng North ditargetkan 2-3 tahun onstream. Ini adalah terobosan dan mindset yang harus terus dikembangkan dan hal ini adalah bagian dari hasil transformasi hulu migas,” pungkas Dwi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro menyampaikan apresiasi atas program-program yang diinisasi oleh SKK Migas, termasuk hari ini yaitu program crossposting.

“Kita memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan produksi migas nasional, namun tugas kita berbeda-beda. Launching crossposting adalah hal yang luar biasa dan menjadi sangat penting di level wilayah kerja (WK), bagaimana melakukan pembahasan work program & budget (WPnB) menjadi lebih efektif dan efisien,” ujar Wiko.

Wiko mengharapkan kedepannnya kegiatan crossposting bisa dilakukan juga sampai tingkat sub holding upstream PHE. Crosposting di SHU bisa membawa pengalaman dan cara pandang tersendiri terhadap regulasi dan lainnya.

“Kami juga senang, karena crossposting oleh pegawai SHU tidak hanya mengisi posisi kosong di SKK, tetapi mereka suatu saat akan mengisi posisi pimpinan di SHU sehingga memiliki wawasan yang lebih luas dan sehingga dapat membawa kinerja SHU menjadi lebih baik lagi,” kata Wiko. (Kds)