Tiga Poin Tersendiri Artis Ditarik ke Politik, Karena Dikenal, Disuka, Lalu Dipilih

by
Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI menggelar diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema: "Caleg Artis Dobrak Hegemoni Politik" yang akan diselenggarakan Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2023). Hadir sebagai narasumber Anggota DPR Fraksi PKB Arzeti Bilbina, Caleg Partai Solidaritas Indonesia Diadbadai Hollo(Krispatih) dan Caleg Partai Gelora Ratih Sang. (Foto: Jimmy)

BERITABANA.CO, JAKARTA – Banyaknya pekerja seni atau artis terjun ke ranah politik maupun ditarik oleh partai politik, selain dicalonkan sebagai Anggota Legislatif (Aleg) juga sebegai ‘mesin’ pendulang suara partainya. Apalagi para pekerja seni telah memiliki 3 poin tersendiri, yakni dikenal, disuka dan tentunya akan dipilih oleh konstituen mereka.

Pendapat ini disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Arzeti Bilbina berbicara dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Caleg Artis Dobrak Hegemoni Politik’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023), bersama caleg Partai Gelora Ratih Sanggarwati, dan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Diadbadai Hollo atau akrab disapa Badai Kerispatih.

Menurut Arzeti yang kembali dicalonkan sebagai aleg oleh PKB di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah ini, maraknya pekerja seni masuk politik adalah momen yang sangat baik.

“Kenapa parpol tertarik dengan pekerja seni? Pastinya kalau kita melihat beberapa priode lalu pekerja seni merupakan daya tarik tersendiri,” sebutnya.

Bahkan, lanjut Arzeti, dengan sendirinya (ketika mereka masuk dalam ranah politik), tentunya harus full turun ke dapil, dan untuk menyapa konstituen mereka itu agak lebih mudah dengan keartisannya.

“Boleh dibahasakan seperti itu. Daya tarik seorang artis itu lebih mudah untuk layaknya ‘semut’, gampang untuk dikerubutin oleh masyarakat. Sehingga ini juga merupakan nilai jual ketika partai politik memilih dan meminta para pekerja seni untuk menjadi bagian dalam memenangkan kontestan, baik itu Legislatif atau kepala daerah,” sebutnya lagi.

Kesempatan sama, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia, Ratih Sanggarwati menuturkan bahwa pengalamannya sebagai anggota DPR RI 2018-2019 dari farksi sebelumnya, yakni PKB, sungguh menjadikan sesuatu yang bisa ia sampaikan kepada masyarakat.

“Nah, ketika duduk di Komisi X DPR RI, kami waktu membawa beasiswa untuk disampaikan kepada masyarakat. Jadi pengalaman itulah, yang saya sampaikan kepada mereka,” jelas Ratih Sang sapaan Caleg Partai Gelora untuk Dapil Jatim V Malang Raya itu.

Sedangkan caleg PSI Diadbadai Hollo atau akrab disapa Badai Kerispatih mengungkapkan bahwa niatnya terjun kepolitik untuk menjadi perpanjangan tangan bagi teman-teman yang ada di dunia musik. Sebab, suka atau tidak suka dunia musik perlu wajah baru, dan perlu banyak seniman di Parlemen, supaya bisa memutuskan kebijakan-kebijakan baru di dalam regenerasi politik.

“Jadi kalau saya tidak bertindak sekarang, akhirnya memutuskan untuk masuk kepolitik juga ke kebetulan saya diminta oleh Partai Solidaritas Indonesia yang saya nilai sebagai partai anak muda dan memberikan kesempatan bagi calon negarawan-negarawan muda untuk melakukan perubahan di bangsa ini,” demikian Badai Kerispatih. (Kds)

No More Posts Available.

No more pages to load.