George Hadjoh Minta Pasutri Ikut Cegah Stunting

by
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh diapit para pendeta yang memberkati dalam nikah massal. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sebanyak 48 Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang baru diberkati dalam nikah massal, dimnta untuk ikut terlibat dalam pencegahan stunting di Kota Kupang.

Permintaan tersebut disampaikan George Hadjoh di hadapan para pemuka agama, pasangan pengantin, orang tua dan saksi pada acara Pemberkatan Nikah Massal, di GMIT Sesawi, Oepura, Rabu (24/5/2023).

“Setiap keluarga baru agar memahami dan memberi perhatian yang serius, terhadap upaya pencegahan Stunting,” pinta George Hadjoh.

Menurutnya, keluarga memiliki peran penting dalam mencegah serta mengatasi masalah stunting atau kekerdilan, pada anak disebabkan oleh gizi buruk atau gizi kurang.

“Pemberdayaan keluarga diperlukan di tengah gencarnya upaya pemerintah, dalam menangani kasus-kasus stunting, dalam konteks pencegahan,” tegas dia.

Kepada para pengantin yang baru dikukuhkan, ujar George Hadjoh, agar memperhatikan kesehatan dan asupan gizi, dengan menerapkan gaya hidup sehat, khususnya bagi calon ibu, sehingga melahirkan anak yang sehat bebas stunting. 1000 hari pertama merupakan masa kritis dalam tumbuh kembang anak, dimulai sejak awal masa kehamilan selama 270 hari sampai anak berusia 2 tahun atau selama 730 hari.

“Keluarga sangat berperan penting dalam setiap fase kehidupan anak, sejak janin masih dalam kandungan, bahkan hingga anak mencapai usia remaja,” tandasnya.

Sedangkan fokus pemerintah dalam penanganan stunting saat ini, tambah George Hadjoh, antara lain melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan memiliki kontribusi sekitar 30 Persen dalam pencegahan stunting.

“Sementara intervensi melalui gizi sensitif dilakukan melalui masyarakat umum, termasuk keluarga. Dampak intervensi ini lebih bersifat jangka panjang, dan memiliki kontribusi 70 Persen dalam upaya pencegahan stunting,” ungkapnya.

George Hadjoh mengingatkan, agar ke 48 pasangan mempelai yang dinikahkan tersebut dapat membina dan mewujudkan bahtera rumah tangga baru yang bahagia dan sejahtera, serta selalu memegang teguh ikrar dan janji yang telah diucapkan di hadapan Tuhan, umat maupun pemerintah, sehingga dapat membina dan mewujudkan suatu rumah tangga Kristen yang berkenan di hadapan Tuhan.

“Saya berharap bahwa dengan berjalannya program ini masyarakat benar-benar terbantu, selaku pemerintah kami akan terus berbenah agar pelaksanaan kegiatan seperti ini semakin baik dari waktu ke waktu,” harapnya. (iir)