Wisata Kuliner Palapa Contoh Lesehan Jogya

by
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh memukul gong, menandai peresmian Wisata Kuliner Palapa. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Wisata Kuliner Palapa mencontoh lesehan yang ada di Kota Jogyakarta, wujud mimpi UMKM dan komunitas untuk memiliki satu tempat yang memadai.

Demikian diungkapkan Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh saat Soft Launching Wisata Kuliner Palapa, Sabtu (1/4/2023) malam.

“Ide ini muncul saat rapat Forkopimda Kota Kupang, dimana Kajari Kupang mengusulkan bangun wisata kuliner seperti di Jogya, lokasinya di Jalan Palapa, depan kantor Kejari Kupang,” papar George Hadjoh.

Diakui George Hadjoh, meskipun banyak dinamika, tetapi itu menuju hal yang positif dan membuat perubahan bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ini juga mimpi Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, yang berkeinginan agar seluruh UMKM yang ada di NTT, terutama di Kota Kupang harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi NTT, ” papar George Hadjoh.
Menurutnya, NTT memiliki sekitar 2.000 UMKM, yang tersebar di setiap kabupaten/kota.

“FKPPI sebagai pendamping di wisata kuliner Palapa ini, harus menciptakan inovasi, jangan hanya kuliner, tapi digelar even-even lain, yang bisa menarik seluruh masyarakat untuk datang,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Ina Djara memaparkan bahwa hingga bisa terwujudnya kegiatan ini melalui pergumulan yang panjang, sampai harus beberapa kali alami penundaan.

“Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang, tidak terlepas dari dukungan UMKM yang semakin banyak, sehingga kita harus ikut memperhatikan keberadaan mereka,” jelas Ina Djara yang juga Pengurus FKPPI NTT ini.

Konsep kuliner yang dibuka untuk masyarakat ini, tandas Ina Djara, memiliki konsep Ramah Lingkungan. Sehingga harus rapi, bersih dan indah.

“Memang kita memiliki wisata kuliner di lokasi lain seperti di Kampung Solor, tapi disana hanya menyediakan hasil laut, sedangkan disini menyediakan aneka macam makanan, pengunjung dan penjual akan selalu dihibur dengan live band,” aku Ina Djara.

Dikatakan Ina Djara, sejak dibuka pendaftaran pada Desember 2022, tercatat sebanyal 180 UMKM yang ingin ikut bergabung, tetapi karena lokasinya terbatas sehingga hanya mampu menampung 100 UMKM saja.

“Sepanjang jalan Palapa ini kita hitung hanya bisa menampung 100 UMKM, dengan luas 4 meter/lapak. Tapi setelah kita kurangi menjadi 3 meter/lapak, akhirnya bisa mengisi 125 Lapak,” ungkap Ina Djara. (iir)