Kehadiran KA Cepat Jakarta-Bandung Tingkatkan Perekonomian dan Pariwisata

by
Sebentar lagi KCJB akan beroperasi dengan waktu tempuh 30-40 menit sudah tiba di Bandung dari Jakarta, dan sebaliknya. (ist).

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kehadiran Kereta Api Cepat di suatu negara dapat meningkatkan industri pariwisata dan perekonomian terutama pada wilayah-wilayah yang dilalui. Hal ini pun terjadi di Tiongkok dimana peningkatan wisatawan semakin terasa sejak dioperasikannya KA Cepat di wilayah tersebut.

“Dampak positif yang muncul ini menjadi harapan juga bagi Indonesia yang sebentar lagi akan menikmati kehadiran Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB),” tutur General Manager Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Rahadian Ratry dalam keterangan persnya kepada beritabuana.co di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Menurutnya, operasional KA Cepat di Tiongkok sangat disambut baik oleh masyarakat. Terbukti sejak pertama kali dioperasikan pada tahun 2008, KA Cepat di Tiongkok telah melayani lebih dari 10 miliar penumpang. Tidak hanya untuk bekerja, penumpang juga memanfaatkan kehadiran KA Cepat untuk berwisata.

Ia menyebutkan, data dari biro pariwisata Tongcheng menyampaikan, terjadi peningkatan 80% volume pemesanan paket tur KA Cepat di bulan Juni 2022. Adapun biro pariwisata Tuniu mencatat, terjadi peningkatan wisatawan yang memilih KA Cepat sebagai moda transportasinya untuk berwisata sebesar 132% pada Juni 2022.

Peningkatan tersebut dapat tercipta melalui hadirnya promo-promo paket wisata dan dukungan pemerintah setempat di berbagai daerah berkaitan dengan KA Cepat. Misalnya Di Hubei dan Chongqing, penumpang KA Cepat bisa mendapatkan tiket gratis atau diskon 50% tiket untuk beberapa destinasi wisata. Adapun Departemen Budaya dan Pariwisata di wilayah Tiongkok timur seperti Jiangsu, Zhejiang, dan Anhui, serta Shanghai bersama-sama merilis daftar destinasi wisata di wilayah-wilayah yang dilewati trase KA Cepat.

“Selain dampak peningkatan pariwisata, terjadi pula peningkatan perekonomian di wilayah yang dilalui KA Cepat. Berdasarkan data statistik dari China’s Highspeed Railway Study Report, terdapat peningkatan sebanyak 14% untuk pertukaran ekonomi di kota Beijing dan Guangzhou setelah terhubung dengan KA Cepat,” ujar Rahadian.

Betapa tidak, lanjutnya, waktu tempuh menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi mobilitas masyarakat. Berbagai peningkatan tersebut terjadi setelah adanya KA Cepat di Tiongkok yang memungkinkan mobilitas barang dan orang menjadi lebih cepat dibandingkan masa sebelumnya.

Dikatakan, KCJB diproyeksikan akan seperti KA Cepat di Tiongkok yang mampu menggaet wisatawan dalam dan luar negeri sebagai salah satu segmen penumpangnya. Kecepatan dan kenyamanan yang ditawarkan KCJB menjadi nilai tambah bagi para wisatawan yang ingin bepergian dengan aman, cepat dan nyaman.

“Pengoperasian KCJB akan berkaca kepada kesuksesan pengoperasian Kereta Api Cepat di Negara Maju lainnya. KCJB akan mengadopsi sisi teknologi dan pelayanan yang telah diterapkan disana. Sehingga harapannya dapat menimbulkan berbagai peningkatan perekonomian,” ucap Rahadian.

Dikemukakan, dengan waktu tempuh 30-40 menit saja warga Jakarta bisa ke Bandung dan sebaliknya dengan menggunakan KCJB. Artinya penumpang bisa menghemat waktu untuk liburan, mengunjungi tempat-tempat wisata, dan lain sebagainya. Waktu tempuh yang lebih singkat tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.

“Kami melihat bahwa Kereta Api Cepat akan menjadi masa depan transportasi di Indonesia. Tiongkok sudah berhasil membuktikan itu, dan sekarang saatnya Indonesia untuk membuktikannya,” pungkas Rahadian. Yus