Puan: Tantangan Global Harus Diatasi Negara-negara Muslim

by
Ketua DPR RI Puan Maharani pada Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI. (Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Tantangan global saat ini, kata Ketua DPR RI Puan Maharani, harus diatasi oleh negara-negara muslim. Mengenai tantangan tersebut adalah mulai dari perang, kerawanan energi dan air, inflasi tinggi, hingga meningkatnya ancaman perubahan iklim

Diungkapkan, krisis yang berlangsung tanpa jeda saling terkait dan lebih rumit, menghancurkan yang paling membutuhkan, negara miskin, dan negara berkembang. “Semua negara sangat menderita, sementara dampak pandemi terus berlanjut,” terang Puan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (10/2/2023).

Apa yang disampaikan Puan itu pada sesi ke-17 Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI atau PUIC yang digelar di International Conference Center (ICC), Aljazair. Perang yang belum terselesaikan di Ukraina, menurutnya, membawa dunia pada risiko tinggi. Terutama untuk mengintensifkan persaingan antara kekuatan besar.

Disebutkan, ketika melihat beberapa negara muslim, situasinya bahkan lebih mengerikan. Pasalnya, negara-negara ini telah terjebak selama bertahun-tahun dalam konflik kekerasan yang dipicu oleh perselisihan politik yang belum terselesaikan.

Pada keseatan ini, Puan menyinggung soal isu Palestina yang belum banyak perkembangan positif. Belum lagi, kekerasan di Palestina masih terus ada. Jadi, kondisi di lapangan tidak banyak berubah.

Puan mengatakan demikian, karena kekerasan, dan berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di Palestina. Melihat hal itu ia menyebutkan, seakan tidak ada tanda-tanda harapan akan berdirinya negara Palestina yang telah dijanjikan oleh dunia internasional.

Sementara situasi yang terjadi pada beberapa umat Islam yang tinggal di belahan dunia lain, menurut Puan, adanya sejumlah aksi penindasan. Ia juga menyatakan sangat menyesal menyaksikan perpecahan yang berkepanjangan di antara negara-negara muslim alih-alih bahu-membahu demi kepentingan bersama umat. (*)