Pemanfaatan Teknologi Perlu Didorong untuk Kenalkan Budaya Indonesia

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Teknologi Digital Sebagai Media Pertukaran Budaya". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pertukaran budaya antar negara sangat mungkin terjadi dengan pemanfaatan kemajuan teknologi digital. Sebab, teknologi memungkinkan budaya Indonesia dikenal oleh mata dunia.

Dosen STAIPA Sunan Pandanaran Yogyakarta Ahmad Wahyu Sudrajad menjelaskan, fungsi media massa pada budaya ke dalam empat elemen yaitu fungsi pengawasan, penghubungan, pentransferan budaya dan dua kategori.

“Media massa berperan untuk membentuk karakter serta bidang sosial masyarakat, termasuk sosial budaya,” kata Wahyu dalam diskusi #MakinCakapDigital Kominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Teknologi Digital Sebagai
Media Pertukaran Budaya” pada Kamis (20/10/22).

Menurut Wahyu, media online memberikan ruang yang cukup luas bagi berlangsungnya proses literasi budaya.

Literasi budaya dapat tersampaikan melalui pengalaman berbagi budaya, tidak sekedar pada literatur semata.

“Pengalaman berbagi inilah yang akan memperkuat pemahaman seseorang mengenai suatu budaya, kemudian memberikan kesadaran mengenai nilai budaya nasional yang dimiliki. Pesan edukatif terprenetasi melalu interaksi interaktif antar pengguna,” ucapnya.

Penulis Sejarah, dan Pelestari Cagar Budaya Madha Soentoro menambahkan, teknologi dan perkembangan zaman membawa pada arah baru dalam kehidupan seluruh umat manusia.

Untuk itu, kecakapan digital menjadi pilar yang melatarbelakangi sebagai kontrol sosial, budaya, dan bagaimana cara manusia memanfaatkan dengan baik teknologi, khususnya masyarakat Indonesia berbasis Pancasila.

Apalagi anak muda memiliki berbagai macam kreatifitas. “Terlebih kreatifitas dalam teknologi, digital, lokalitas, bahkan
berkolaborasi dengan unsur-unsur tradisi budaya,” kata Madha.

Bagi Madha, kreatifitas akan membangun kebutuhan dan ekosistem untuk berjejaring. Maka, produk-produk kreatif anak muda hari ini mampu dicerna dengan baik oleh pasar dan kebutuhan trend.

Madha menegaskan, yang perlu dilakukan sekarang membudayakan lokalitas. Yaitu, karakter kebangsaan yang sangat lokalitas, disinergikan dengan teknologi. Ini merupakan upaya baru dalam memperkenalkan budaya bangsa dalam kancah internasional.

“Semestinya, pilar kecakapan digital
mampu mendorong anak muda untuk
gencar meramaikan teknologi dengan
kreatifitas yang lekat akan lokalitas
sebagai jati diri bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yanti Dwi Astuti menilai, kemajuan teknologi seperti pisau bermata dua.

Manfaat positifnya, memudahkan komunikasi, pencarian informasi. Sedangkan, dampak negatif maraknya hoaks, ujaran kebencian, pornografi, penipuan online, dan lain sebagainya.

“Yuk jadikan teknologi digital sebagai media untuk promosi dan membanggakan budaya bangsa Indonesia jangan sampai kebudayaan Indonesia diambil, dilestarikan dan dipopulerkan oleh negara lain,” tukas Yanti.

 

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media