Hafisz Tohir: Wartawan Parlemen Bantu DPR RI dengan Siarkan Kabar Baik tentang Indonesia

by
Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Achmad Hafisz Tohir bersama Kepala Biro BKSAP Endah Tjahjani saat menjadi narasumber. (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, BOGOR – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Achmad Hafizh Tohir mengatakan, Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) harus ambil peranan untuk menyukseskan acara P20. Selaku tuan rumah dalam agenda yang melibatkan parlemen dunia ini, Hafisz Tohir meminta KWP membantu DPR RI menyiarkan kabar-kabar baik tentang Indonesia di mata dunia.

“P20 ini momen kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan negara kecil. Indonesia bukan negara ecek-ecek. Indonesia itu memiliki kekuatan parlemen yang luar biasa,” ujar Hafisz Tohir usai menjadi narasumber dalam Forum Diskusi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan KWP di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).

Dalam diskusi yang bertemakan Peran Pers dalam Menyukseskan P20 ‘Stronger Parliament for Sustainable Recovery’ ini, Hafisz Tohir mengungkapkan bahwa DPR RI merupakan parlemen nomor tiga terbesar di dunia.

“Saya kira (P20) saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa parlemen kita berdaya dan bisa membuat even yang besar seperti ini,” tuturnya.

Di hadapan para wartawan yang merupakan mitra DPR RI ini, ia mengingatkan bahwa pers termasuk dalam empat pilar demokrasi. Untuk itu pers berkewajiban menjadi tonggak untuk mengontrol jalannya berbagai kebijakan di suatu negara.

Di sisi lain, Politisi Fraksi PAN itu mengatakan, P20 adalah momentum transformasi energi. Dimana, energi yang selama ini menimbulkan polusi secara perlahan harus diganti dengan energi baru terbarukan yang lebih ramah terhadap lingkungan. Belum lagi harga energi fosil seperti harga minyak dunia sedang tidak stabil. Hal ini membuat urgensi menuju energi hijau yang ramah lingkungan menjadi sangat krusial.

“Kalau kita lihat, terjadinya krisis global membuat melesetnya beberapa capaian-capaian ekonomi dunia versi world bank. Kita ketahui world bank telah melakukan tiga kali revisi untuk tahun ini terhadap pertumbuhan ekonominya. Jadi, sekali lagi saya sampaikan bahwa transformasi energi ini tidak mudah juga untuk kita jalankan sesuai dengan perencanaan semula,” pungkas. (Kds/Jal)