Komitmen Bersama Rakyat, Fraksi PKS: Wartawan Garda Informasi Terdepan

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan pentingnya hubungan erat antara Fraksi PKS dengan para wartawan.

Terlebih, sambungnya, selama ini telah berperan besar dalam menyampaikan informasi perjuangan Fraksi PKS kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada para wartawan yang telah membantu mengangkat dan mempublikasikan kegiatan kami di fraksi. Kami ingin menegaskan tidak ada jarak maupun gap antara anggota Fraksi PKS dengan para wartawan,” kata Jazuli dalam keterangannya, di Jakarta, dimuat Rabu (19/3/2025).

Dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama yang dihadiri oleh Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS, beserta seluruh anggota Fraksi PKS.

Juga menjadi momentum untuk mengapresiasi awak media yang selama ini menjadi mitra strategis Fraksi PKS serta penyerahan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial.

Ia juga menegaskan komitmen Fraksi PKS dalam berkoalisi untuk mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat. “Kita berkoalisi, maka ikut bertanggung jawab atas semua langkah dan keputusan. Karena itu, kami selalu memberikan usulan apabila ada kebijakan yang tidak tepat,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pleno fraksi menekankan pentingnya memaknai ramadhan sebagai momentum untuk mengokohkan kesalehan setiap anggota dewan baik kesalehan pribadi, keluarga, sosial maupun kesalehan politik.

Maknanya, menurut Syaikhu, dengan meningkatkan kualitas iman dan takwa, memperbaiki keluarga, memupuk kepedulian sosial dengan berbagi, serta membangun sensitivitas dan empati terhadap permasalahan rakyat lalu memperjuangkan secara sungguh-sungguh melalui legislasi, anggaran, pengawasan dan advokasi.

Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Salim Segaf Aljufri dalam arahannya menyampaikan pesan inspiratif tentang makna puasa dalam membentuk karakter dan solidaritas sosial.

“Alhamdulillah kita bisa mengadakan kegiatan buka puasa bersama ini. Puasa punya makna khusus. Kata ‘kutiba’ dalam Al-Qur’an memiliki makna yang jauh lebih kuat, yakni sesuatu yang tidak dikehendaki tetapi diwajibkan agar kita meraih derajat ketakwaan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti bagaimana puasa dapat menjadi sarana untuk membangun kepedulian dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. “Kita bertemu dalam acara ini merupakan bukti luar biasa bahwa puasa membangun solidaritas dan kebersamaan antara seluruh bangsa,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun mengajak hadirin untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama tetangga dan masyarakat sekitar. “Membawakan makan kepada tetangga (yang membutuhkan) jauh lebih dicintai oleh Rasulullah daripada beritikaf di masjid selama sebulan,” pungkasnya. (Jal)