Bijak Menggunakan Internet Dapat Mencegah Hoax

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Cerdas dalam Menggunakan Internet". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Cerdas dan bijak berinternet sangat diperlukan saat ini. Terlebih, pengguna internet sudah mencapai 204,7 juta atau setara 73,7 persen lebih dari total penduduk Indonesia, dan sebanyak 191 juta orang juga telah aktif di media sosial.

Dosen & Peneliti di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, Yanti Dwi Astuti, menjelaskan prinsip-prinsip etika bermedia digital yaitu, kesadaran menyediakn waktu untuk berpikir sebelum berinteraksi dan berpartisipasi, tanggung jawab siap menaggung konsekuensi dari dampak perilaku.

“Integritas, berlaku jujur, keotentikan. Kebajikan, peduli dengan kemanusian, bernilai manfaat dan kebaikan,” kata Yanti dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Cerdas dalam Menggunakan Internet” pada Jumat (16/9/2022).

Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (17/9/2022), Yanti mengemukakan bahwa pengguna internet juga harus memahami dan menerapkan netiket. Netiket (Network Etiquette) adalah etika dalam menggunakan Internet.

“Panduan yang menjadi acuan menyangkut batasan dan cara berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk menjadi bagian dari masyarakat digital,” kata dia.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan pengguna internet agar jangan pernah membawa SARA (Suku Ras dan Agama), menulis email dengan ejaan yang benar dan kalimat sopan, hargai privasi orang lain.

“Perlakukan email secara pribadi, hargai hak cipta orang lain. Jangan menggunjingkan orang lain,” ujar Yanti.

Alasan Yanti mengigatkan agar jangan pernah membawa SARA. Karena, ada jejak digital. Untuk itu, berhati-hati dengan kata-kata, photo dan video yang dikirim, karena dapat diakses & disimpan.

“Jangan menyebar capture percakapan privat ke area publik atau kepada orang lain. Jangan pernah memberikan informasi pribadi apapun kepada orang yang belum anda kenal,” kata dia.

Dia juga mengingatkan terkait konten negatif. Seperti pencemaran nama baik, ujaran Kebencian, pencurian Identitas, cyber bullying, penyebaran HOAX, pembajakan akun, penipuan online, trolling.

Sebaiknya pengguna internet sebarkan konten positif. Konten positif adalah konten-konten yang bermuatan Informasi untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat ke arah kebaikan.

Kalau konten informatif seperti review buku, film, cafe. Events seminar parenting, diskon. Tautan (link) ebook, software gratis yang manfaat

“Konten Edukatif; Tutorial, tips & tricks, Hasil riset, laporan, atau artikel isu tertentu dan Opini. Konten Inspiratif; Pengalaman pribadi atau orang lain ttg kesuksesan, hikmah kegagalan, Kata mutiara (quote), Gambar atau foto yang menginspirasi. Konten Entertain (Menghibur); Meme, Humor, Komik, Video atau gambar lucu, Tebak-tebakan,” ucapnya.

Semenatara itu, Dosen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta Supawi Pawenang menilai, generasi yang lahir di era digital, tidak terlalu mementingkan sebuah proses dan daya juga. Karena di hadapan mereka banyak pilihan.

“Senang belajar sesuatu yang baru lewat komunikasi digital. Ini perlu peran keluarga untuk pendampingan,” kata Supawi.

Direktur DOTstudios.ID Akhmad Nasir menambahkan, pengguan internet harus memahami ciri-ciri provokasi yang menjadi racun di dunia maya.

Yaitu, memancing emosi, menggiring opini, mengandung framing atau pembingkaian, menempatkan pembaca sebagai korban, menempatkan pembaca/target sebagai pihak yang renta, ada pihak yang didiskreditkan, ajakan untuk menyebarkan.

Untuk itu, Nasir menyarakan agar pengguna internet berpikir kritis dalam berselancar di dunia mayat.

“Dampak jika tidak berpikir kritis: Mudah bereaksi menggunakan emosi secara langsung. stres dan kehabisan energi. Mudah dimanipulasi oleh argumen orang-orang. Mudah goyah dan tidak stabil,” kata Nasir. (Kds)

 

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.