Sri Mulyani Bilang, Tantangan Ekonomi ke Depan Semakin Berat dan Sulit Diprediksi

by
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan pada Rapat Kerja dengan Komite IV DPD. (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa tantangan perekonomian ke depan kian berat. Gunjangan yang akan muncul tidak bisa diprediksi.

Demikian diungkapkannya dalm rapat kerja (Raker), dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, pada Rabu (14/9/2022).

Yang tak bisa diprediksi itu, jelas Sri Mulyani, yang di antaranya sudah terjadi, pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir, perang Rusia dan Ukraina yang belum jelas ujungnya serta perubahan kebijakan moneter oleh sederet negara maju.

Semua itu, menurut Sri Mulyani akan memberikan dampak terhadap perekonomian, dari sisi makro maupun mikro. Sehingga asumsi yang dipergunakan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023 harus sesuai.

“Berbagai skenario inflasi global yang melonjak tinggi dan memberikan kemungkinan kinerja ekonomi negara-negara maju harus kita perhatikan sebagai dinamika yang memiliki potensi pengaruhi pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Pertumbuhan ekonomi 2023 diasumsikan 5,3%. Inflasi sebesar 3,6% dan kurs pada level Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Kesepakatan pertumbuhan ekonomi dengan catatan situasi dunia tak mengalami pemburukan, geopolitik dan dampak dari kinerja ekonomi global akibat kenaikan suku bunga yang semakin tinggi dan cukup cepat dari kenaikannya,” papar Sri Mulyani. (Kds)