BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dunia digital bisa menjadi wadah yang efektif dalam menyebarkan kebudayaan dan kesenian Indonesia agar lebih dikenal luas hingga macanegara. Namun, penyebaraanya harus mengedepankan etika digital dan jati diri bangsa.
Menurut Penulis dan Pegiat Literasi Komunitas Digital Kaliopak M. Jadul Maula, tanpa kecakapan yang benar, berbudaya dan beretika, teknologi digital bisa menjadi faktor perusak bangsa dan karakter manusianya.
“Bagaimana melalui teknologi digital kita menjadi lebih memahami, mengamalkan dan mewujudkan Nilai-Nilai Etika Kebangsaan Kita, tidak hanya di ruang digital melainkan juga di dunia real?” kata Jadul dalam diskusi
#MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Transformasi Digital untuk Menyebarkan Kebudayaan dan Kesenian Indonesia” pada Rabu (7/9/2022).
Jadul menjelaskan, yang dimaksudnya dengan etika ialah sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Ini berlaku meskipun individu sendirian
Sedangkan etiket, tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat. Berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain.
“Kalau netiket yaitu etiket berinternet; Tata krama dalam menggunakan internet. Kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” ujarnya.
Jadul menyatakan, etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia. Dan Seni Budaya Indonesia adalah khazanah etika yang kaya.
Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital.
“Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” ucap Jadul.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pengembangan Penggerak dan Komunitas/Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Nur Solikhin, menguraikan kebudayaan itu adalah kehidupan sosial manusia yang menjunjung harkat dan martabat kemanusiaan.
“Bukan hanya sekedar produk-produk budaya, artinya kebudayaan itu dinamis,” kata Solikhin.
Dan human social life, lanjut Solikhin ialah tidak hoax, menghargai orang lain, menghargai perbedaan pendapat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Solikhin mengimbau agar masyarakat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk lebih mencintai kebudayaan dan kesenian dalam negeri. Caranya, mengutakan dan bangga menggunakan, mempromosikan dalam produk dalam neger, memberi feedback positif, dan menjadi manusia yang berbudaya.
Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNPAR Trisno Sakti Herwanto, memberikan tips dalam membuat kata kunci google support. Yaitu, berpikir dari sudut pandang pelanggan ketika Anda membuat daftar, memilih kata kunci yang spesifik untuk menargetkan pelanggan tertentu, memilih kata kunci yang umum untuk menjangkau lebih banyak orang.
“Kemudian, mengelompokkan kata kunci yang serupa ke dalam grup iklan,” kata Trisno. (Kds)
Catatan:
Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media