NTT dan NTB Calon Tunggal Tuan Rumah PON XXII

by
Foto bersama usai pertemuan terkait pelaksanaan PON XXII Tahun 2028. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Provinsi NTT bersama Provinsi NTB Calon tunggal yang mendaftar untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028 mendatang.

Hal ini disampaikan Mayjen (Purn) Suwarno, Ketua TPP yang juga adalah Wakil I Ketua Umum KONI, saat menyampaikan arahannya pada Kegiatan Visitasi Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Tuan Rumah Pelaksana PON XII/2028 di ruang rapat Gubernur, Rabu (24/8/2022).

“Yang mencalonkan itu hanya NTT dan NTB. Ada beberapa Provinsi lain yang sebetulnya ingin mencalonkan diri, namun dengan lobi-lobi yang baik dari Wagub sekaligus sebagai Ketua KONI NTT, sehingga mereka mendukung penuh pencalonan NTT bersama NTB,” kata Suwarno.

Menurut Suwarno, Penetapan Tuan Rumah PON 2028 rencananya akan dilaksanakan pada 13 September 2022 bersamaan kegiatan Musyarah Olahraga Nasional (Musornas) di Jakarta.

“Kita berharap apa yang sudah dimiliki, venue, fasilitas akomodasi dan potensi-potensi yang lain termasuk fasilitas kesehatan sudah bisa memberikan gambaran kepada KONI-KONI daerah lain, sehingga mereka menjadi yakin NTT dan NTB siap jadi tuan rumah PON tahun 2028,” kata Suwarno.
Lebih lanjut, Suwarno menjelaskan TPP datang ke NTT dan NTB dalam rentang waktu yang masih panjang, agar kedua daerah ini dapat menyiapkan lebih lama, berbagai hal termasuk menyiapkan kontingen atlet sesuai prosedur yang ditetapkan.

“Tim ini akan melihat di lapangan. Yang dari tulisan atau paparan kita sudah mendengar dan melihat, namun kita ingin mengecek di lapangan,” tandas Suwarno.

Dikatakan Suwarno, meskipun fasilitas olahraganya sudah ada, tapi harus dicek kondisinya. Begitupun akomodasi, tidak hanya terkait hotel, mungkin ada wisma, fasilitas gereja, asrama haji atau fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan, yang penting sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Kita ingin melihat kondisi NTT, dalam rangka calonkan diri sebagai tuan rumah PON 2028 ,” kata Suwarno.

Dijelaskan Suwarno, PON adalah ajang olah raga yang sangat besar, sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh satu bagian, tapi harus kerja bersama. Semua yang di NTT harus terlibat, butuh koordinasi yang sangat baik antara satu bagian dengan bagian lainnya.

“Pada saat nanti terpilih dan diumumkan menjadi tuan rumah, maka harus segera mengerjakan dan menyiapkan tiga tugas utama yakni pertama, masterplan sarana, prasarana dan infrastruktur dengan memprioritaskan renovasi venue yang sudah ada lebih dulu,” tandas Suwarno.

Yang kedua, tambah Suwarno, menyiapkan dan susun panitia besar penyelenggara PON, paling lambat setahun setelah ditetapkan jadi tuan rumah, yang juga akan susun masterplan kegiatan.

“Ketiga, menyiapkan kontingen dan masterplannya sejak dari sekarang,” ujar Suwarno.

Terkait dengan jumlah cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, Suwarno berharap agar cabor yang dipertandingkan di PON 2028 minimal 50 cabor.

“Saya sudah saksikan kesungguhan NTT dan NTB untuk jadi tuan rumah. Saya yakin hal ini bisa dikoordinasikan dengan baik. Mana yang potensi NTT, untuk NTT. Mana yang potensi NTB, ditempatkan di NTB. Tidak harus bagi rata, NTT dan NTB masing-masing 25 cabor,” tegas Suwarno.

Sementara itu , Wakil Gubernur NTT sekaligus Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi mengungkapkan, NTT sudah memiliki beberapa sarana prasarana olahraga yang memadai. Dan akan mempersiapkan berbagai hal ke depannya terkait ini.

“Kami bersyukur, kami didukung penuh oleh pemerintah pusat untuk pengembangan sarana prasarana,” aku Josef Nae Soi. (iir)