BERITABUANA.CO, KUPANG – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur, bersama siswa kelas 10, 11, dan 12 SMA Katolik Giovanni Kupang.
Kegiatan Pajak Bertutur merupakan bagian dari program inklusi perpajakan, yang sudah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sejak tahun 2017, dan dilakukan secara serentak di seluruh instansi vertikal DJP di seluruh Indonesia.
Dalam siaran persnya, Jumat (19/8/2022) Kepala KPP Pratama Kupang Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi menyatakan bahwa, kegiatan Pajak Bertutur ini bertujuan untuk mewujudkan generasi muda Indonesia, yang sadar pajak. Karena rakyat dan pemerintah memiliki peran yang sama pentingnya, dalam membangun perekonomian negara.
“Kami terus melakukan berbagai upaya, untuk mengedukasi masyarakat terkait perpajakan, sebagai penopang utama penerimaan negara, terutama bagi generasi muda penerus bangsa melalui program-program inklusi kesadaran pajak seperti Pajak Bertutur ini,” ujar Ayu Sri Liana.
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 siswa tersebut, diawali dengan sambutan oleh Kepala Seksi Pengawasan VI, Vina Satya Graha dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, RD Drs. Stefanus Mau Pr.
Dalam sambutannya, Vina Satya memaparkan jenis-jenis pajak yang dikelola oleh KPP Pratama Kupang, serta manfaat pajak yang dapat dirasakan oleh para siswa.
“Sosialisasi mengenai pajak bagi anak usia sekolah, sangatlah penting untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya pajak, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Vina Satya.
Hal ini, tambah Vina Satya, karena dalam waktu 20 – 25 tahun ke depan, mereka semua akan ada pada usia produktif, yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi sehingga akan sekaligus menjadi pembayar pajak.
Romo Stefanus dalam sambutannya berharap para siswa dapat memahami peran pajak bagi pembangunan negara serta manfaat dari membayar pajak.
“Pajak ini merupakan bagian yang penting dalam membangun negara, sehingga anak-anak diharapkan dapat memahami dari mana uang pajak berasal, untuk siapa uang pajak digunakan, dan apa saja manfaat dari uang pajak yang dapat anak-anak terima,” ucap Romo Stefanus.
Pada kesempatan yang sama, Fungsional Penyuluh Pajak Jupiter Heidelberg Siburian memaparkan materi seputar pendapatan negara, belanja negara, pengenalan pajak, hingga manfaat pajak.
Dalam paparannya, Jupiter menjelaskan bahwa pemerintah memiliki dompet yang dapat menerima dan mengeluarkan uang yang dinamakan APBN.
“Uang yang masuk ke dompet APBN dinamakan sebagai pendapatan negara, sedangkan uang yang keluar dari dompet APBN bernama belanja negara,” paparnya.
Pendapatan negara dapat berasal dari beberapa sumber yakni penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta hibah.
“Dari beberapa sumber pendapatan negara tersebut, 70 Persen penerimaan negara itu berasal dari pajak. Sehingga dapat kita katakan kalau pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara,” jelas Jupiter.
Lebih lanjut, Jupiter mengajak para siswa untuk turut berperan dalam pembangunan negara dengan cara disiplin mematuhi tata tertib sekolah, mengikuti lomba-lomba untuk meraih prestasi, dan giat belajar demi masa depan. (iir)