Lewat Co-Firing PLN Gandeng Pemprov NTT dan Undana

by
Naskah MoU antara PLN, Pemprov NTT dan Undana usah ditandatangani. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – PT PLN (Persero) menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Universitas Nusa Cendana (Undana) untuk pengembangan sumber biomassa, yang akan digunakan dalam mendukung program Co-Firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Siaran pers Humas PLN, Senin (27/6/2022) menjelaskan, kesepakatan ini diteken di sela-sela acara perhelatan forum Energy Transition Working Grup (ETWG) 2 di Labuan Bajo.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan selain memastikan pasokan biomassa untuk co-firing aman, kerja sama ini juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Nantinya Pemprov NTT dan Undana, akan memasok kebutuhan biomassa untuk PLTU Bolok.

“Ini energi yang berbasis pada energi kerakyatan. Kami apresiasi Gubernur, yang sudah menyediakan lahan 3.600 hektare di kawasan Pulau Timor. Lokasi ini satu ekosistem dengan PLTU Bolok,” ujar Darmawan Prasodjo.

Darmawan Prasodjo mengatakan, nantinya PLN bersama Undana akan menanam tanaman Kaliandra, Kedondong Hutan dan Lamtoro.

“Artinya, bagaimana kita melakukan sinergi menambah energi baru terbarukan tetapi di saat yang sama menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan melakukan eradikasi kemiskinan,” tambah Darmawan Prasodjo.

Dijelaskan Darmawan Prasodjo bahwa
pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu, sebagai bahan baku biomassa co-firing ini, tidak hanya semata-mata untuk kebutuhan PLTU saja.

“Keterlibatan universitas sebagai agent of change, juga merupakan wujud dari tri darma perguruan tinggi di mana, para insan akademis turut langsung dalam pengembangan dan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan hutan energi dan peternakan terpadu tersebut,” tegas Darmawan Prasodjo.

Rektor Universitas Nusa Cendana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam menyampaikan apresiasi atas kesempatan berkolaborasi dalam pengembangan green energy dan pengurangan emisi karbon, melalui program co-firing dan hutan bioenergi.

“Kerja sama ini sejalan dengan concern Undana terhadap isu-isu global, khususnya terkait keterbatasan sumber daya energi fosil, dan kesehatan serta keselamatan lingkungan,” jelas Maxs Sanam.

Maxs Sanam menambahkan, implementasi program-program kerja sama ini tidak saja membawa keuntungan, dalam hal terbukanya kesempatan untuk riset, dan ketersediaan wahana pembelajaran bagi para akademisi dan mahasiswa Undana,

“Disamping itu juga, meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bagi seluruh civitas akademika Undana untuk menjadi agent of change ataupun champion dalam program/aktivitas penyelamatan lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih produktif namun ramah lingkungan dan sustainable,” urainya.

Diakui Maxs Sanam, manfaatnya tidak saja bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi-generasi yang akan datang. (iir)