Gubernur Viktor Laiskodat Ajak Umat Muslim untuk Bangun Kebersamaan

by
Gubernur Viktor Laiskodat saat menghadiri acara Halal bi Halal di Naibonat. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak umat muslim membangun kebersamaan, sebagai ciri khas muslim nusantara, karena perbedaan adalah kekuatan utama.
Ajakan tersebut disampaikan Viktor Laiskodat saat acara Halal Bi Halal Akbar 1443 Hijriah Tingkat Kabupaten Kupang, di Masjid Agung Darul Hidayah, Senin (30/5/2022).

“Agama boleh muslim, tapi kita adalah warganegara Indonesia. Maka harus menjadi dan tampilkan muslim Indonesia,” kata Viktor Laiskodat.

Ditegaskan Viktor Laiskodat, Muslim Indonesia harus mempunyai tekad utama, untuk bangun kebersamaan nusantara.

“Mantan Presiden Bung Karno selalu bilang, kamu muslim tapi bukan muslim Arab melainkan Muslim Nusantara, kamu Kristen tapi bukan Kristen Yahudi, melainkan Kristen Nusantara, bukan Hindu India tapi Hindu Nusantara. Ini visi luhur dari pendiri bangsa yang harus kita bangun di Indonesia umumnya, dan NTT pada khususnya,” papar Viktor Laiskodat.

Sementara itu Ketua Panitia kegiatan Halal Bi Halal, Dilly Teguh Nugroho dalam laporannya mengungkapkan kegiatan Halal Bi Halal ini bertujuan untuk memperkuat Ukhuwah Umat Islam di Kabupaten Kupang, memperkokoh semangat toleransi umat beragama, menghimpun dana untuk pembangunan masjid dan memperkenalkan kampung toleransi Naibonat, sehingga bisa menjadi destinasi wisata religi baru di NTT.

“Kami berharap agar semua yang hadir di sini, bisa memperkenalkan kampung toleransi ini kepada semua pihak, sehingga citra Provinsi NTT sebagai provinsi dengan kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia, semakin berkibar,” jelas Dilly Teguh.

Sementara itu, tokoh penggagas Kampung  Toleransi Naibonat, Anselmus G. Jogo dalam sambutannya mengatakan luas Kampung Toleransi sekitar 4,65 hektar atau 46.500 meter persegi dengan rincian 11 ribu meter persegi untuk bangun mesjid, 10 ribu meter persegi untuk bangun gereja katolik, 10 ribu meter persegi untuk bangun gereja protestan, 7.500 meter persegi tempat ibadah agama Hindu, 4 ribu meter persegi untuk tempat ibadah agama Budha dan 4 ribu meter persegi untuk tempat ibadah Konghucu.

“Dengan adanya kampung toleransi ini, kita ingin memberi contoh bagaimana membangun kekokohan NKRI dengan semangat dan budaya toleransi,”jelas Anselmus Jogo.

Acara yang diprakarsai Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa ini mengusung tema Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Toleransi Umat Beragama di  Kabupaten  Kupang, dirangkai dengan upaya penggalangan dana untuk percepatan Pembangunan Mesjid Agung Darul Hidayah Kabupaten Kupang. (iir)