Tangan Dingin Bunda Julie Laiskodat Sulap Gedung Dekranasda Jadi Miniatur Budaya NTT

by
Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat Sutrisno saat menerima penghargaan. (Foto: Dok. Pribadi)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Lewat tangan dingin istri Gubernur NTT, Julie Laiskodat Sutrisno, berhasil menyulap Gedung Dekranasda menjadi miniatur Budaya Tenun Ikat NTT.

Gedung Dekranasda yang begitu megah di bilangan Kuanino, selama ini tidak lebih hanya sebagai penghias jalan, masyarakat yang masuk dapat dihitung dengan jari, bahkan banyak yang tidak tahu keberadaan gedung tersebut.

Pasca dipegang Bunda Julie sapaan akrab Ketua Dekranasda NTT, renovasi dilakukan dan menjadikan gedung tersebut sebagai tempat masyarakat dan wisatawan mencari oleh-oleh khas NTT, terutama tenun ikat.

Dampaknya, nama Bunda Julie menjadi sangat populer dan merakyat di persada hati nurani kaum ibu penenun, dan kaum muda pencinta tenun ikat, model dan Desainer di Bumi Flobamora, NTT.

Suara dari ibu-ibu di kampung yang pernah dikunjungi Bunda Julie, menunjukan nuansa segar, bagi dunia tenun ikat warisan karya seni para leluhur. Pasalnya produksi mereka pasti dibeli Bunda Julie.

Apa yang dilakukan Bunda Julie ini, tidak lain untuk meningkatkan produksi dan ekonomi kaum ibu, disamping itu agar tenun ikat NTT mendunia. Bunda Julie tidak hanya mendorong para ibu terus menenun, tetapi ia memberikan bantuan modal dan benang melalui Dekranasda dan bantuan secara pribadi. Ia juga memasarkannya melalui mode-mode busana karya para ibu, maupun para desainer muda ke tingkat nasiona dan internasional melalui ajang fashion show.

Bunda Julie juga menantang kaum muda NTT, untuk berani berkreasi menciptakan karya-karya mode baru dan modern. Ia ingin putra-putri NTT menjadi model-model dan desainer tangguh mengolah kain tenun ikat NTT. Bunda Julie berharap, nantinya suatu suatu saat para desainer muda NTT akan mampu bersaing dengan para desainer nasional dan internasional.

Gebrakan Bunda Julie ini bukan hanya menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pencinta dan pelaku seni budaya tradisional dan modern, tetapi sekaligus membawa generasi muda NTT memasuki sebuah era baru dunia desain yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai dunia yang asing.

Bunda Julie yang berada di Jakarta, saat dihubungi melalui telepon, Minggu (17/4/2022) menegaskan bahwa dirinya terobsesi mencetak desainer-desainer muda dari Provinsi NTT.

Untuk mencapai cita-cita itu, Bunda Julie gencar mendorong seluruh Dekranasda NTT untuk mengalokasikan anggaran sejak tahun 2019 sampai saat ini. Anggaran tersebut, untuk membiayai para mentor nasional datang ke NTT memberikan pendidikan dan pelatihan membentuk pola dan menjahit mode busana. Para mentor nasional itu, yaitu Defrico Audy, Maya Ratih dan Temma Prasetio.

Alhasil, upaya dan kerja keras Bunda Julie bersama seluruh ketua Dekranasda se NTT membuahkan hasil. Sebanyak 14 putra-putri NTT mempersembahkan karya seni modern, berupa busana bermotif dan corak NTT di ajang Indonesia Fashion Week 2022 Tresure of Magnificent Borneo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (15/4/2022) yang disaksikan ratusan tamu undangan dan pencinta dan pelaku desain mode Indonesia.

Melihat kesuksesan pertama ini, Bunda Julie sebagai Ketua Dekranasda NTT dan sebagai pendiri Levico Butik, mengaku bangga dan gembira. Namun demikian, ia tidak mengurut dada, puas dengan capaian ini.

Dalam obrolan dengan media, ia tetap bertekad bekerja keras bersama seluruh Ketua Dekranasda dan seluruh UMKM dan kelompok tenun ikat di NTT, terus berjuang melahirkan modeling dan para desainer-desainer baru asal NTT.

Bagi Bunda Julie, anak-anak muda NTT memiliki bakat, kemampuan dan talenta, hanya saja selama ini mereka belum diberi ruang dan didukung dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Buktinya, kata dia, setelah diberikan kesempatan oleh tim Dekranasda NTT melalui tangan para mentor nasional, Defrico Audy, Maya Ratih dan Temma Prasetio, ternyata mereka juga mampu berkreasi dan berinonavasi mengukir karya mode-mode yang sangat bagus.

“Saya berusaha buat sebanyak banyaknya karena jabatan cepat berlalu dan tidak kekal. Tujuannya adalah untuk masyarakat NTT khusus perempuan dan anak muda bisa mandiri di masa depan.Kali ini baru 14 orang desainer lokal dari NTT. Ke depan harus bertambah lagi desainer-desainer muda kita,” demikian Bunda Julie. (iir)