BERITABUANA.CO, KUPANG – Festival Budaya Kelurahan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang selain mampu menghidupkan ekonomi masyarakat lewat Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), juga melestarikan etnis budaya NTT.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margareta Salean saat ditemui disela-sela kegiatan di Kelurahan Manutapen, Rabu (13/8/2024).
“Ini tahun kedua digelarnya Festival Budaya Kelurahan, pendanaannya dari Pemkot Kupang yang dialokasikan di DIPA masing-masing kecamatan,” ujar Margaretha Salean.
Dikatakan Margareta Salean, tujuan rangkaian kegiatan dalam festival budaya di tiap kelurahan juga untuk mempromosikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang, serta mengajak masyarakat untuk mencintai adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang
“Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Kota Kupang, khususnya kaum milenial untuk terus melestarikan dan mencintai budaya lokal, serta menarik minat kunjungan wisatawan ke Kota Kupang,” tegas dia.
Menurur Margareta Salean, Provinsi NTT memiliki berbagai budaya, yang harus tetap dilestarikan hingga generasi mendatang.
“Karena kita tahu seperti tarian Timor, belum tentu anak-anak kita tahu. Maka agar jangan punah, mereka harus terus menerus diingatkan agar melestarikan budaya yang ada di NTT,” tandas Margareta Salean.
Dikatakan dia, masing-masing kelurahan menampilkan etnisnya masing-masing, seperti di Kelurahan Manutapen ini, sangat multi etnis, karena ada budaya Sabu, Alor, Timor dan Rote, bahkan Sumba.
“Waktu di Kelurahan Nunleu, mereka tampilkan etnis Rote mulai dari pakaian, tarian hingga makanan khasnya,” jelas Margareta Salean.
Pada kesempatan yang sama, Camat Alak,Ady Pally mengatakan,kegiatan di Kelurahan Manutapen ini lokasi pertama yang ada di Kecamatan Alak yang menyelenggarakan Festival Budaya Kelurahan tahun 2024 ini.
“Waktu penyelenggaraan tahun ini berbeda dengan tahun lalu, kalau tahun lalu masing-masing kelurahan menentukan jadwalnya, tapi tahun ini jadwal ditetapkan oleh Dinas Pariwisata, kita hanya mengajukan permintaan saja,” papar Ady Pally.
Diakui Ady Pally, Festival Budaya Kelurahan tahun lalu semarak sekali, sehingga Pemkot Kupang menambahkan anggaran agar lebih bergairah lagi. Tahun lalu Rp 15 Juta/kelurahan, sekarang menjadi Rp 20 juta/kelurahan.
Hal senada diungkapkan Plt. Lurah Manutapen, Heribertus Oetpah bahwa Kelurahan Manutapen menampilkan delapan etnis, masing-masing etnis menampilkan dua tarian.
“Karena cukup banyak,maka kegiatan kami gelar selama dua hari, jadi setiap etnis hari ini hanya menampilkan satu tarian saja, sisanya besok,” papar Herry Oetpah sapaan akrabnya.
Pihaknya berharap, agar kedepan alokasi anggaran kembali ditingkatkan, sehingga penampilan festival akan lebih semarak lagi.
“Ini sudah tahun kedua, semoga lebih ditingkatkan untuk menjaga kelestarian budaya di Kelurahan Manutapen, sehingga budaya dari luar yang masuk tidak berpengaruh terhadap budaya disini,” ujar Herry Oetpah. (iir)