Politisi PDIP Minta Pemerintah Luruskan Ucapan Epidemiologi

by
Anggota Komisi IX DPR RI dari F-PDIP, Rahmad Handoyo.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi IX DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa(18/1/2022).

Pada kesempatan itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP) Rahmad Handoyo menyinggung ucapan yang pernah disampaikan epidemiologi Pandu Riano kalau masyarakat ditakut-takuti Omicron.

Terkait dengan ucapan tersebut, Rahmad mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memberi penjelasan agar tidak membingungkan masyarakat.

“Ada seorang epidemiologi yang mengatakan, bahwa Covid-19 tidak seseram yang kita bayangkan, termasuk bagaimana covid itu membenturkan atau menakut-nakuti masyarakat. Itu suatu kontraproduktif saya kira, apalagi diungkapkan oleh aparat negara, sangat kita sayangkan,” kata Rahmad.

Lebih jauh politisi muda PDIP ini mengingatkan pemerintah agar tidak kendur memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya Corona. Dia juga mengaku heran dengan pernyataan Pandu Riono.

Pemerintah maupun dengan DPR, kata Rahmad tidak lelah untuk menyampaikan edukasi warga itu penting.

“Saya jengah sekali ketika Omicron (disebut) tidak begitu bahaya, tidak akan jadi ledakan, itu disampaikan epidemiolog, itu moralnya di mana, universitas besar lagi itu, itu perlu diluruskan,” imbuhnya.

Rahmad menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh mendiamkan pernyataan yang justru mendiskreditkan pemerintah sendiri. Dia kembali mengaku heran seorang Pandu Riono bisa menyebut masyarakat ditakut-takuti Corona.

“Saya minta pemerintah jangan diam saja ketika ada pandangan seolah pemerintah menakut-nakuti Omicron, nggak boleh diam, itu abdi negara kok, itu ASN kok,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam sebuah acara, Pandu Riano menyampaikan analisisnya bahwa masyarakat Indonesia ditakut-takuti Omicron. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *